PALEMBANG- Sebanyak 445 jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Palembang tiba di Kota Palembang, Minggu (14/07/2024) siang. Total jemaah haji Debarkasi Palembang yang telah kembali ke Tanah Air berjumlah 8.031 jemaah haji. Besok siang, pukul 14.10 WIB, PPIH Debarkasi Palembang akan menerima kedatangan kloter terakhir, yakni kloter 19.
Kakanwil Kemenag Sumsel diwakili Kabag Tata Usaha Win Hartan menjelaskan, tahun ini Embarkasi/Debarkasi Palembang memberangkatkan 8.467 jemaah haji. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.031 jemaah haji telah kembali ke Tanah Air dengan rincian 6.835 jemaah Sumsel, 1.106 jemaah Bangka Belitung, dan 90 petugas kloter.
Sedangkan jemaah haji yang meninggal berjumlah 25 orang, dengan rincian dua meninggal di embarkasi sebelum keberangkatan, 22 meninggal di Arab Saudi, dan satu meninggal di debarkasi saat kepulangan. Adapun jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi berjumlah enam orang.
“Mudah-mudahan enam jemaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi besok bisa pulang bersama kloter 19,” harap Win Hartan.
Kedatangan kloter 18 sendiri disambut di Aula Asrama Haji Sumsel. Hadir pada acara penyambutan, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel Win Hartan, Kabag Agama Biro Kesra Pemprov Sumsel Muhammad Yamin, Direktur PT. Swarna Dwipa selaku pengelola asrama haji Rebo Iskandar Pohan, serta unsur PPIH Debarkasi Palembang.
Ketua kloter 18 Muhammad Dhafir dalam laporannya menjelaskan, kloter 18 merupakan gabungan jemaah dari Kabupaten OKI, Musi Rawas, Prabumulih, dan Empat Lawang. Saat berangkat ke Tanah Suci, jemaah kloter 18 berjumlah 447 orang. Namun ada dua jemaah yang wafat di Arab Saudi, yaitu Khoirul Anam Imam Afandi (66) asal Musi Rawas dan Nurdin Kasim Wahid (83) asal Kabupaten Empat Lawang.
“Alhamdulillah hari ini kami bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat. Terima kasih atas kerjasama jemaah dan para petugas, juga dukungan dan pelayanan maksimal dari panitia embarkasi/debarkasi Palembang, serta PPIH Arab Saudi,” tutur Muhammad Dhafir.
Salah satu jemaah asal Kabupaten OKI, Asmawati, dengan rasa haru mengatakan bahwa beribadah haji merupakan pengalaman spiritual yang luar biasa. Terutama saat puncak ibadah di Armuzna. “Saya pernah beberapa kali umroh, tetapi haji ini benar benar pengalaman spiritual yang luar biasa. Apalagi saat Armuzna, merupakan pengalaman yang tidak ternilai,” tuturnya.
Asmawati juga menyampaikan terimakasih kepada petugas kloter, baik Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, serta tenaga kesehatan yang bekerja ekstra hampir 24 jam sehari, karena tidak mengenal lelah apalagi banyak yang dilayani kategori risti. Dia pun bersyukur proses pelaksanaan puncak ibadah haji berjalan dengan lancar.
Komentar