PALEMBANG – Pertamina Patra Niaga bersama pihak terkait terus mendorong agar distribusi LPG 3 Kg tepat sasaran. Maka, bertempat di Pangkalan LPG 3 Kg EM Diana Jl Talang Kepuh, Gandus dilakukan uji coba pencocokan data dan transaksi digital LPG 3 Kg.
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutan mengatakan, anggaran subsidi LPG 3 Kg oleh pemerintah memang sangat besar, mencapai puluhan triliun. Maka, pemprov dan pihak terkait akan terus mendorong agar gas subsidi ini tepat sasaran. Khususnya untuk empat golongan, yakni masyarakat miskin, usaha kecil, petani dan nelayan.
“Kalau kita lihat bahwa daerah lain seperti Medan sudah kesulitan gas LPG 3 Kg. Tapi di Sumsel masih terkendali. Saya apresiasi Pertamina dan Hiswana Migas,” ujarnya. Menurutnya, soal harga mungkin bisa di maklumi tapi yang penting jaminan ketersedian pasokan.
Untuk itu, perlu manajemen distribusi dan pengawasan yang baik. “Sebenarnya yang sulit itu karena banyak yang nakal sehingga tidak sesuai peruntukan. Banyak yang mengambil hak orang lain atau bahkan memindahkan isi ke tabung biru,” pungkas dia.
Ketua DPD Hiswana Migas, Didi mengatakan, pendataan yang dilakukan bukan untuk membatasi tetapi supaya tepat sasaran. “Kami sudah berkoordinasi dan ada 7.126 pangkalan atau 90 persen lebih pangkalan yang melakukan pencocokan ,” bebernya.
Ia menyebut, pangkalan yang belum melakukan pendataan karena keterbatasan akses, atau seperti daerah Cenggal atau wilayah pesisir. “Targetnya akhir September selesai dilakukan pendataan,” katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengapresiasi dukungan Pemprov Sumsel dalam penyaluran LPG bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Dengan sinergi ini, Pertamina berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Zibali Hisbul Masih menuturkan, uji coba ini merujuk pada Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023 dan Keputusan Dirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023.
“Tujuan program ini adalah sebagai upaya pendistribusian LPG Subsidi 3 Kg yang lebih transparan dan tepat sasaran. Pertamina menguji coba skema transaksi pencocokan data digital di pangkalan resmi,” ujar zibali.
Zibali menambahkan pencocokan data konsumen rumah tangga dan usaha mikro dilakukan di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg tanpa perlu penggunaan smartphone atau gadget milik konsumen.
Sebelumnya pencocokan data konsumen rumah tangga dan usaha mikro dilakukan pada sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 Kg tanpa perlu penggunaan atau memilki smartphone atau gadget milik konsumen. pencocokan data disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Jika NIK (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sudah terdata di P3KE dan datanya cocok, konsumen dapat langsung bertransaksi pembelian LPG 3 Kg di sub penyalur atau pangkalan resmi. Namun jika belum terdata dapat mendaftarkan NIK KTP dan KK di sub penyalur atau pangkalan resmi.
“Untuk uji coba saat ini fokus kepada pencocokan dan pendataan konsumen LPG Subsidi 3 Kg secara digital dengan penyaluran sesuai kuota yang telah ditetapkan. Perubahan hanya pada skema transaksi, terdapat pencatatan dan pengecekan data secara digital terlebih dahulu sebelum bisa bertransaksi,” jelasnya.
Pertamina terus bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Hiswana Migas dalam melakukan pengawasan program LPG tepat sasaran dan memberikan sanksi terhadap Agen, Pangkalan atau oknum yang melakukan berbagai bentuk penyalahgunaan LPG bersubsidi. ”
“Kami mengharapkan agar bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebih serta tidak meniagakan kembali LPG 3 Kg. Serta menggunakan LPG Nonsubsidi seperti Brightgas 5,5 Kg dan 12 Kg bagi masyarakat mampu;”
Komentar