Jambi – Sampah organik yang terus menumpuk sering kali menjadi permasalahan serius di banyak daerah, termasuk di Kelurahan Bakung Jaya, Kota Jambi. Menyikapi hal tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Thaha menjalankan komitmen terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa Apartemen Maggot 21.
Melalui inisiatif ini, masyarakat setempat berhasil mengelola sampah tersebut menjadi sumber daya bernilai ekonomi tinggi dan mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Program Apartemen Maggot 21 dibentuk atas permasalahan pengelolaan sampah organik di Kota Jambi, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2023 menghasilkan hampir 300.000 ton sampah per tahun, yang sebagian besar belum dikelola secara optimal.
Melalui pendekatan ini, sekitar 900 kg sampah organik diolah setiap bulan menjadi 300 kg maggot, yang kemudian diubah menjadi produk turunan seperti pakan ternak, unggas, dan ikan dengan total produksi mencapai 400 kg per bulan.
Dengan memanfaatkan 40 biopond yang masing-masing berkapasitas hingga 15 kg maggot, program ini berhasil meningkatkan pendapatan anggota kelompok hingga Rp 3.200.000 per bulan.
Produk turunan seperti pelet ikan dan pakan unggas tidak hanya mengurangi ketergantungan pada produk pakan komersial tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.
Inovasi teknologi turut berperan penting dalam keberhasilan program ini. Salah satu inovasi unggulan adalah Eco Sun Hybrid Dryer (ESHD), alat pengering maggot berbasis kombinasi energi surya dan listrik.
Alat ini merupakan hasil inovasi Pertamina dengan memanfaatkan limbah scrap besi dari kegiatan operasional perusahaan. Dengan teknologi ini, mampu mengeringkan hingga 85 kg maggot dalam 40 menit, menjadikannya solusi yang efisien sekaligus ramah lingkungan.
Penggerak Apartemen Maggot 21, Wahyu Budi Wibowo, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina, yang dimana program ini sangat berdampak pada efisiensi pengelolaan sampah organik dan penurunan emisi gas rumah kaca, serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina atas bantuan dan adanya inovasi ini. Melalui kolaborasi ini, kami berharap program Apartemen Maggot 21 dapat direplikasi di wilayah lain sebagai solusi nyata pengelolaan lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ungkap Wahyu.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan program ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Nikho berharap, melalui pendekatan ini dapat tercipta ekosistem yang mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara signifikan
“Program ini menjadi salah satu implementasi TJSL yang strategis, dibentuk untuk memberikan dampak yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Terutama pada tujuan ke-8, yaitu menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tujuan ke-12, mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta tujuan ke-13, yang mengedepankan penanganan perubahan iklim,” tutup Nikho.
Komentar