PALEMBANG- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sumatera Selatan, masyarakat diimbau untuk bersikap cerdas dan kritis dalam menentukan pilihan.
Hal ini menjadi penting untuk memastikan kepala daerah yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi dan integritas dalam memimpin, serta membawa solusi nyata bagi masyarakat.
Pengamat politik, Bagindo Togar, menegaskan bahwa pemilih di Sumsel perlu mewaspadai janji-janji kampanye yang terdengar bombastis tetapi tidak realistis.
Ia menyoroti sejumlah program yang tidak memiliki landasan anggaran yang jelas, yang kerap menjadi alat kampanye calon kepala daerah (cakada).
“Pemilih Sumsel harus lebih kritis dalam menghadapi janji-janji kampanye. Program serba gratis tanpa perhitungan yang jelas seringkali hanya meninabobokan masyarakat. Ini berbeda dengan program seperti pendidikan dan kesehatan gratis yang memang realistis dan sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Bagindo menambahkan bahwa ada beberapa contoh janji ambisius dari calon kepala daerah di beberapa wilayah di Sumsel, seperti Musi Banyuasin dan Banyuasin.
Salah satu program yang ditawarkan adalah pemberian bantuan uang tunai kepada setiap kepala keluarga. Program ini dinilai terlalu muluk dan berpotensi menimbulkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Jangan mudah tergiur dengan janji besar yang tidak masuk akal. Masyarakat Sumsel harus bisa menilai mana program yang benar-benar bisa diwujudkan dan mana yang hanya sekadar retorika politik,” tegas Bagindo.
Ia juga menekankan pentingnya masyarakat untuk mempelajari rekam jejak para calon. Pemilih diimbau untuk tidak hanya terpaku pada janji-janji, tetapi juga melihat kontribusi nyata yang telah dilakukan oleh calon selama ini.
“Rekam jejak itu sangat penting. Kita harus memastikan calon kepala daerah yang kita pilih memiliki rekam prestasi yang jelas dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kalau selama ini kepemimpinannya biasa-biasa saja, kenapa harus dipilih lagi?” lanjutnya.
Di Sumsel sendiri, Pilkada serentak tahun ini menjadi ujian bagi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan daerah. Dengan sikap kritis dan selektif, Sumsel diharapkan tetap menjadi salah satu provinsi yang berhasil meminimalisir konflik serta melaksanakan pemilu dengan damai, ramai, kondusif, dan terkendali.
“Sumsel selama ini dikenal sebagai daerah yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan saat Pilkada. Ini harus terus dipertahankan dengan memastikan masyarakat memilih pemimpin yang benar-benar berintegritas,” pungkasnya.
Dengan demikian, masyarakat Sumsel diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas dan memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah
Komentar