Bangka – Kelurahan Lontong Pancur dulu dikenal sebagai pusat transaksi narkoba ilegal dan sering menjadi lokasi tindak kriminal, kini bertransformasi menjadi kawasan yang aman dan produktif.
Transformasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkal Balam, Kepala Kelurahan Lontong Pancur, dan Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina membangun warung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kini dimanfaatkan sebagai Warung Kopi Aba (Anti Narkoba), Pondok Pangkas Rambut, dan usaha Ayam Geprek.
Kehadiran usaha ini membuka peluang baru bagi masyarakat sekaligus mendukung kesejahteraan komunitas lokal.
Wilayah ini sebelumnya menjadi momok bagi masyarakat setempat, dengan aktivitas ilegal dan tindak kriminal yang melibatkan berbagai kelompok, mulai dari anak muda hingga orang dewasa, sehingga banyak warga merasa enggan bahkan takut melintasi area tersebut.
Namun, melalui upaya Pertamina bersama mitra lokal, hadirnya Warung Kopi Aba dan Pondok Pangkas Rambut berhasil menghilangkan peluang bagi tindakan kriminal, sekaligus menghadirkan rasa aman, ketenangan, dan kenyamanan yang kini dirasakan oleh masyarakat.
Kepala Kelurahan Lontong Pancur, Adly, memberikan apresiasinya kepada Pertamina atas kontribusi nyata dalam mendukung transformasi wilayah ini.
“Dulu, jalan ini merupakan pusat aktivitas ilegal yang mengganggu ketenteraman warga. Berkat kerja sama dengan Pertamina dan Ketua PKK Lontong Pancur, wilayah ini kini bangkit kembali melalui kegiatan positif yang mendukung perekonomian masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang aman.
“Transformasi Lontong Pancur menjadi bukti nyata sinergi Pertamina, pemerintah lokal, dan komunitas dalam menciptakan perubahan sosial. Dengan menghadirkan peluang usaha seperti Warung Kopi Aba, kami berharap kawasan ini terus berkembang menjadi lingkungan yang lebih produktif, aman, dan sejahtera. Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), tujuan 10 (Mengurangi Kesenjangan), dan tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan),” tutup Nikho.
Komentar