PALEMBANG – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2023 mencapai 73,18 persen meningkat 0,97 persen dibandingkan pada tahun 2022. Angka tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan IPM Sumsel lebih tinggi jika dibandingkan IPM Indonesia.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara nasional pada tahun 2023 mencapai 74,39 persen meningkat 0,84 persen dibandingkan pada tahun 2022,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Wahyu Yulianto melalui kanal YouTube BPS Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (15 /11/2023).
Peningkatan IPM 2023 tersebut terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Seluruh dimensi pembentuk IPM itu mengalami peningkatan, terutama dimensi pengetahuan.
Wahyu mengatakan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,04 tahun, meningkat 0,28 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Dimana sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Sebagai informasi IPM Sumsel mengalami peningkatan yang signifikan. Dari sebelumnya ada di kriteria sedang, namun kini IPM Sumsel sudah pada level yang tinggi sejak tahun 2019.
“Kriteria 60-70 itu merupakan level sedang. 70-80 sudah di level tinggi dan 80 ke atas itu sangat tinggi. Kita lihat pada tahun 2018, IPM Sumsel ini masih dalam kategori sedang dengan angka 69,39, lalu pada tahun 2019 masuk dalam level tinggi dengan angka 70,02. Kemudian pada tahun 2022 meningkat di angka 70,90,” jelasnya.
Peningkatan IPM Provinsi Sumsel didorong oleh peningkatan semua indikator meliputi angka harapan hidup saat lahir meningkat 0,28 tahun atau 0,38 persen dibandingkan tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 sebesar 0,25 persen.
Sementara itu, harapan lama sekolah meningkat 0,08 tahun atau 0,64 persen dibandingkan tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahun 2020-2022 atau 0,40 persen. Rata-rata lama sekolah/RLS meningkat 0,13 tahun atau 1,55 persen dibandingkan tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 atau 0,79 persen.
Sedangkan pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan meningkat 363 ribu rupiah atau 3,27 persen dibandingkan tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 atau 2,14 persen. Kemudian, terkait kondisi pertumbuhan IPM menurut Provinsi tahun 2023 seluruh provinsi memiliki pertumbuhan tinggi dibandingkan periode 2020-2022, demikian juga dengan Sumsel.
Komentar