LAHAT- Jaga kestabilan harga bahan pokok selama bulan suci Ramadhan 1446 tahun ini, Pemkab Lahat gelar operasi pasar murah di 10 kecamatan yang ada. Selain untuk mengontrol harga, pasar murah tersebut juga sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam memastikan ketersediaan stok bahan pokok di pasaran.
Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH mengatakan, menyambut baik operasi pasar murah ini. Menurutnya, meskipun dijual dengan harga murah, tapi bukan berarti kualitas yang dijual murahan. Sembako murah tersebut merupakan subsidi dari pemerintah, untuk masyarakat Kabupaten Lahat.
“Alhamdulillah ramai, karena murah, tapi meski murah tetap berkualitas. Beras, cabai seluruhnya sudah disubsidi. Cabai yang sebelumnya seharga Rp 70.000 perkilogram, dijual Rp 40.000 perkilogram,” kata Widia Ningsih, Senin (2/3/2025).
Widia meminta maaf, pasar murah ini belum bisa digelar di 24 kecamatan di Kabupaten Lahat, karena terbentuk aturan dari pihak kementrian. Karena itu untuk masyarakat dipinta tertib, pembelian sembako di pasar murah hanya untuk warga kecamatan lokasi pasar murah digelar.
“Kalau digelar di Kecamatan Lahat, warga Kecamatan Lahat Selatan tidak bisa ikut ambil. Tunggu saja gilirannya, karena itu sudah aturannya. Kuota yang disiapkan memang tidak banyak, tapi saya yakin tidak akan kekurangan,” sampainya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat, Herry Alkahfi menuturkan, operasi pasar murah ini bentuk kehadiran Pemkab Lahat, dalam mensterilisasi harga di pasaran. Sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang wajar dan stabil selama bulan Ramadhan tahun ini.
“Beras premium 5 kilo dijual seharga Rp 49.000 perkilogram, cabai merah Rp 40.000 perkilogram, minyak kita Rp 14.000 perliter, gula pasir Ro 3.000 perkilogram, bawang merah setengah kilogram Ro 38.000. Harap kita, pasar murah ini berdampak positif bagi masyarakat, terutama selama menjalani bulan suci Ramadan dan Idul fitri, di mana permintaan terhadap kebutuhan pokok biasanya meningkat tajam,” tuturnya.
Komentar