Jelaskan Kartu Sakti ke Ponpes, Atikoh Nilai Bansos Tidak Tepat Sasaran

PALEMBANG – Istri Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menilai program bantuan dari pemerintah yang berjalan saat ini belum tepat sasaran. Untuk itu dalam pemilihan presiden (Pilpres) Februari 2024 nanti, pasangan Ganjar-Mahfud MD membawa program Kartu KTP Sakti.

“Sekarang banyak program pemerintah semisal bansos, PKH, KIP, KIS dan program-program lainnya. Kartunya sendiri-sendiri dan banyak yang tidak dapat bahkan tidak tepat sasaran. Jadi kalau sudah ada KTP Sakti, nanti datanya terintegrasi jadi satu,” ujar Atikoh dihadapan ribuan santri dan ibu-ibu saat silaturahmi dan doa bersama di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) di Talang Jambe, Kota Palembang, Kamis (11/1 /2024).

Ia menyebut, KTP Sakti bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Cukup dengan satu kartu, masyarakat dapat mengakses semua layanan di pemerintahan dengan mudah dan cepat.

“Data di KTP Sakti nanti akan ter-update terus, tidak lagi pakai data yang dulu-dulu. Jadi, kita berharap penerima manfaatnya benar-benar orang yang mampu, orang yang membutuhkan, termasuk juga bagi para penerima subsidi pupuk,” ungkapnya.

Selama ini, lanjut Atikoh, ia banyak mendapat keluhan soal subsidi pupuk dari para petani. Mereka kesulitan mencari subsidi. Diduga adanya permainan pupuk bersubsidi sehingga masyarakat dapat kesulitan mendapatkannya.

“Karena kalau datanya tidak sesuai, akan sulit untuk menghitung jumlah subsidi pupuk yang harus diberikan kepada penerima yang berhak. Tapi kalau datanya sudah jelas kan enak. Mudah-mudah Ganjar-Mahfud diberi amanah untuk bisa menerapkan Kartu KTP Sakti ini,” jelas Atikoh .

Dalam silaturahmi itu, ia juga mengajak emak-emak pendukung Ganjar-Mahfud untuk bergerak menyosialisasikan dan memperkenalkankan program kepada masyarakat luas.

“Kalau emak-emak bergerak, semuanya lewat pokoknya. Apalagi emak-emak yang berdaster. Kalau emak-emak sudah bersatu, semuanya bisa dikalahkan,” tukasnya.

Komentar