ELNEWS – Gubernur Sumsel H. Herman Deru dan Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj. Feby Deru secara resmi membuka Jambore Kader Kesehatan Provinsi Sumsel dalam Kegiatan Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) Tahun 2023 di Gedung Asrama Haji Palembang pada Rabu (6/9) pagi.
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan kader kesehatan Sumsel tentang pentingnya Bantuan Hidup Dasar (BHD), Gubernur Herman Deru menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan agar kader kesehatan dapat lebih cermat dalam menghadapi kasus henti napas di lingkungan sekitar mereka. Dia berharap pengetahuan ini bisa disebarkan kepada masyarakat luas.
“Pengetahuan BHD ini sederhana namun sangat penting. Dengan pengetahuan ini, kita dapat memberikan pertolongan yang tepat saat dibutuhkan, menghindari tindakan yang bisa berakibat fatal,” ungkapnya.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya mendokumentasikan kegiatan sosialisasi BHD ini melalui video agar bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kader kesehatan di 17 kabupaten/kota lainnya.
Pentingnya Bantuan Hidup Dasar (BHD) dijelaskan lebih lanjut oleh Gubernur Herman Deru. Menurutnya, tindakan yang tepat dalam BHD bisa meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup. Kerusakan otak permanen akibat kekurangan oksigen bisa terjadi dalam waktu 4 – 10 menit. Oleh karena itu, BHD harus dilakukan segera untuk mereka yang membutuhkan pertolongan.
Gubernur Deru juga menyoroti komitmen Pemprov Sumsel dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Pembangunan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritasnya, dan berbagai indikator kesehatan di Sumsel telah mencapai target yang diinginkan, termasuk penurunan angka stunting yang cukup signifikan.
“Keberhasilan ini berkat kerjasama semua pihak, terutama kader-kader Kesehatan dan Posyandu yang hadir hari ini. Saya mengapresiasi dedikasi dan layanan yang mereka berikan,” ujarnya disambut tepuk tangan dari kader kesehatan yang hadir.
Sejak awal kepemimpinannya pada tahun 2019, Pemprov Sumsel telah mengalokasikan dana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Setiap Desa/Kelurahan didukung dalam pengembangan Posyandu, Karang Taruna, dan Posyandu. Salah satu perubahan signifikan adalah penggunaan timbangan digital antropometri kit untuk memantau tumbuh kembang bayi/balita.
Gubernur Deru menargetkan bahwa seluruh Posyandu di Sumsel harus memiliki peralatan yang standar. Ini merupakan upaya untuk membangkitkan dan mengaktifkan kembali Posyandu yang telah terbengkalai, padahal Posyandu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru juga mengingatkan kader kesehatan tentang pentingnya berpikir sebagai produsen, bukan hanya konsumen. Hal ini akan membantu masyarakat untuk lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan mereka.
“Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) adalah warisan penting. Kita telah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dan menjadi salah satu provinsi yang mampu mengendalikan inflasi,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dr. Trisnawarman, menjelaskan bahwa Jambore Kader merupakan kesempatan bagi kader kesehatan untuk bersilaturahim, tukar informasi, dan meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan Posyandu. Mereka juga dilatih untuk menghadapi kondisi darurat, termasuk henti napas, dengan pengetahuan BHD.
Kegiatan Jambore Kader ini dihadiri oleh berbagai undangan, perwakilan dari OPD Provinsi Sumsel, Dinas Kabupaten/Kota, pemenang Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Sumsel, serta perusahaan atau dunia usaha yang peduli terhadap kesehatan.
Pemprov Sumsel terus memberikan perhatian besar terhadap Posyandu dan kader Posyandu. Saat ini, seluruh Posyandu di Sumatera Selatan telah dilengkapi dengan Alat Pemantauan Tumbuh Kembang yang standar, sesuai arahan Gubernur Sumsel.
Tujuan dari Jambore Kader ini adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan kader dalam penyelenggaraan Posyandu, meningkatkan kemampuan dalam BHD, serta memotivasi kader untuk lebih bersemangat dalam penyelenggaraan Posyandu dan pembekalan kompetensi kader.
Jambore Kader diikuti oleh 1.050 kader kesehatan/posyandu, termasuk 902 dari Kota Palembang dan 148 dari Kabupaten/Kota. Mereka mendapatkan pelatihan dari 100 instruktur yang berasal dari berbagai lembaga kesehatan.
Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj. Feby Deru, Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj. Fauziah Mawardi Yahya, serta beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel juga turut hadir dalam acara ini. (Ril)
Komentar