MUBA- Harga karet dunia yang terus mengalami penurunan dalam kurun waktu dua pekan terakhir yang berdampak pula pada harga jual karet di Muba membuat Pj Bupati Apriyadi bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Perkebunan mencari solusi nyata.
Tak berlama-lama, terhitung sejak Senin (31/10/2022) Pj Bupati Apriyadi memboyong sejumlah warga khususnya di Sukamaju (SP5) Kecamatan Plakat Tinggi melakukan hilirisasi karet yakni berupa pembuatan produksi sandal, sarung tangan, karpet, karet gelang, dan aksesoris gantungan kunci.
Hal ini tampak ketika Pj Bupati Apriyadi mendatangi langsung lokasi pembuatan sandal jepit yang dilakukan warga di Plakat Tinggi, Kamis (3/11/2022) ke pusat Pelatihan Hilirisasi Karet Kecamatan Plakat Tinggi.
“Satu pasang sandal hanya butuh waktu setengah jam untuk proses pembuatannya, kami sangat berterima kasih dengan pak Bupati Apriyadi yang memfasilitasi kami,” ungkap Sunarno warga Desa Sialang Agung Plakat Tinggi yang mendapatkan pelatihan hilirisasi karet.
Menurutnya, pelatihan seperti ini sudah sejak lama diimpikan warga terutama yang berpenghasilan dari bertani karet. “Alhamdulillah sekarang kami kalau sudah menyadap karet di kebun, pulang kerumah kami bisa membuat sandal jepit dan aksesoris lainnya yang sudah diajarkan pada saat pelatihan ini untuk kemudian dijual ke pasar,” terangnya.
Ia menjelaskan, untuk membuat sepasang sandal jepit hanya membutuhkan waktu setengah jam dengan menggunakan alat press dan molding yang sudah difasilitasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba.
“Olahan karet setengah jadi kemudian dicampur dengan beberapa jenis cairan kimia, hasilnya tak kalah dengan sandal jepit yang dijual dipasaran, kami juga dari pelatihan ini tidak hanya bisa buat sandal jepit tetapi juga buat karet gelang, sarung tangan, dan aksesoris gantungan kunci,” bebernya.
Pj Bupati Muba Drs Apriyadi MSi mengatakan produksi sandal jepit dan aksesoris berbahan baku karet tersebut upaya Pemkab Muba untuk memaksimalkan upaya hilirisasi komoditas karet.
“Saya berkeyakinan dengan inovasi ini dapat mendorong upaya menstabilkan harga karet di Muba dan menjadi nilai tambah bagi warga Muba,” ulasnya.
Mantan Kepala Desa Pematang Palas ini mengaku, atas inovasi hilirisasi karet tersebut dirinya akan turut mendorong pemasaran produk hilirisasi yakni sandal jepit dan lainnya untuk masuk di aplikasi bela pengadaan.
“Jadi ini murni produksi warga alias murni handmade warga Muba, sekarang warga Muba khususnya di Plakat Tinggi sudah bisa memproduksi sandal jepit dan inovasi lainnya,” tukasnya.
Lanjutnya, sasaran hilirisasi karet ini juga akan menyasar ke daerah lain di Muba yang memiliki komoditas karet dalam jumlah besar. “Hilirisasi inovasi karet lainnya akan kita kembangkan ke Kecamatan lain, bertahap dan nyata realisasinya,” tegasnya.
Kepala Disdagperin Muba, Azizah SSos MT menerangkan sejumlah alat untuk produksi sandal jepit dan inovasi lainnya telah dilengkapi di Kecamatan Plakat Tinggi. Diantaranya, centrifuge dan alat lainnya. “Juga alat press karet manual serta molding yang digunakan sebagai alat cetak ukuran untuk sandal jepit yang dicetak,” urainya.
Azizah berkeyakinan, pelatihan hilirisasi karet tersebut dapat membuat warga mendapatkan penghasilan sektor baru. Ia menilai, warga sangat cepat memahami pelatihan dan sangat mahir dalam memproduksi sejumlah inovasi hilirisasi karet.
“Ke depan, kita akan memaksimalkan pendampingan untuk memasarkan produksi-produksi hilirisasi karet warga Muba. Kami yakin ke depan nantinya akan banyak produksi hilirisasi karet yang dihasilkan warga Muba,” pungkasnya.
Komentar