Indralaya, ELNEWS- Buputi Ogan Ilir Ilyas Panji Alam pada saat menjabat Plt pada tahun 2016 yang lalu yang bertepatan pada acara nuzul Quran di Masjid Alhidjrah yang berlokasi di timbangan KM32 menjanjikan akan membantu uang sebesar Rp. 15 jt hingga kini hanya hisapan jempol belakang.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Masjid Alhidjrah Yaprudin menuturkan pada tahun 2016 yang lalu Ilyas Panji Alam masih menjabat Pelaksana tugas (Plt) bupati OI bertepatan langsung acara nuzul Quran yang disaksikan semua masyarakat akan membantu uang sebesar Rp. 15jt yang mana hingga kini belum terealisasikan
“Ya, pada saat Ilyas Panji Alam masih menjabat Plt Bupati OI pada tahun 2016 yang mana ia menjanjikan uang sebesar Rp.15jt untuk disumbangkan dimasjid kami. Namun hingga kini belum terelisasikan dan masyarakat disana terus bertanya kapan janjinya terlealisasi?,”katanya. Selasa (30/10)
Ia menambahkan pada saat itu ketua masjidnya diketuai Aswan dan pengurus masjid sering menagih janji Bupati OI Ilias Panji Alam namun tidak ada hasil sedikitpun, seperti lupa akan ucapannya.
“Pada saat pergantian pengurus masjid Alhidjrah, pengurus masjid yang lama berpesan mengatakan Bupati OI Ilyas Panji Alam berjanji akan membantu masjid Alhidjrah sebesar Rp.15jt namun sepertinya hanya isapan jempol belakang,”terangnya.
Dirinya menceritakan, kala itu ia menyampaikan kepada Bupati OI Ilyas Panji Alam dan ia memanggil Ridhon selaku Kabag Humas, untuk menyelesaikannya.
“Ridhon meminta pihak pengurus Masjid mengajukan proposal, padahal menurut mereka pihak pengurus masjid itu adalah bantuan spontanitas Bupati OI kala itu yang mau memberikan bantuan uang, kenapa harus mengajukan proposal?,”tanyanya.
Lebih jauh dikatakan Yaprudin pihak pengurus Masjid membuat proposal dan diberikan kepada Ridon dan diteruskannya ke Sekda H. Herman oleh Ridon, hari berikutnya ia mengatakan bahwa berkas tersebut sudah dimeja Sekda dan tidak lama bersalang, Sekda menelpon kalau uang tersebut belum bisa dicairkan nunggu ABT dengan dali berbagai macam alasan yang dilontarkannya.
“Namun, hingga kini proposal tersebut tidak ada rimbanya, dimulai dari bupati memberi bantuan, malah berbalik pihaknya malah mengajukan proposal, ironisnya tak kunjung terealisasikan,”tungkasnya. (AE).