Gunung Semeru Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

LUMAJANG- Gunung Api Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi, Rabu (19/6). Tercatat setidaknya 5 kali erupsi terjadi pada Gunung Semeru ini. Demikian diakui oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.

Dia mengatakan, berdasarkan data petugas pos pengamatan, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl telah terjadi lima kali erupsi sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

Erupsi pertama terjadi pukul 00.18 WIB, kemudian 00.28 WIB, dan erupsi ketiga terjadi pada pukul 00.36 WIB. “Ketiga erupsi itu secara visual tidak dapat teramati karena tertutup kabut,” katanya dalam keterangan resminya.

Kemudian, erupsi keempat terjadi pada pukul pukul 05:29 WIB dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Terakhir erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 05.55 WIB.

“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulisnya.

Saat erupsi terjadi, setidaknya 49 kali terjadi gempa, dengan rincian tiga kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan dan dua kali gempa tektonik jauh.

PVMBG pun telah menetapkan gunung tertinggi ini masih berstatus level III atau siaga, dan memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Tak hanya itu, masyarakat juga harus waspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak.

Khususnya disepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(red)

Komentar