Lima Daerah Sumsel Masih Karhutla, Pemadaman Jalur Darat-Udara

Palembang – Sejumlah lahan dan kebun di beberapa daerah di Sumatera Selatan terbakar, Minggu (5/8/2024). Beberapa di antaranya terbakar pada hari tersebut dan lainnya merupakan pemadaman lanjutan.

Beberapa wilayah yang terbakar berdasarkan laporan harian BPBD Sumsel, terjadi di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin (Muba) dan Muara Enim.

Kelima daerah yang Karhutla tak hanya dilakukan pemadaman lewat jalur darat, tapi juga melalui udara dengan water bombing. Pantauan udara juga juga efektif dilakukan untuk mengetahui lokasi Karhutla yang tidak terpantau.

“Beberapa daerah masih terbakar dari laporan di lapangan. Karhutla di PALI, Muba dan Muara Enim sudah terjadi beberapa hari dan belum selesai. Sedangkan di OI terjadi pada hari Minggu dan berhasil dipadamkan,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (5/8/2024).

Dirincikan Sudirman, Kathutla yang terjadi di Banyuasin tepatnya di Kelurahan Kedondong Raye, Banyuasin III. Luas terbakar sekitar 0,4 hektare dan berhasil dipadamkan. Vegetasi yang terbakar semak, talok, seruduk dan sampah buangan kayu. Penyebab kebakaran di lahan mineral itu belum diketahui.

Kemudian di OI, Karhutla terjadi di Desa Purna Jaya Kecamatan Indralaya Utara. Luas lahan terbakar sekitar 2 hektare dan berhasil dipadamkan. Tipe kebakaran semi gambut dengan vegetasi semak belukar dan pohon gelam. Pemilik lahan dan penyebab belum diketahui.

“Kondisi api padam menyisakan asap ditengah, tidak memungkinkan untuk melanjutkan pemadaman. Bantuam udara dengan 38 kali water bombing juga telah dilakukan,” katanya.

Di PALI, pemadaman lanjutan dilakukan di Danau Burung Desa Tempirai, Penukal Utara. Pemadaman jalur darat katanya terkendala jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran, sehingga tim hanya melakukan pembersihan bara api dilokasi dengan alat seadanya.

“Namun  tim di lapangan masih melakukan penelusuran dan mencari sumber air terdekat dari lokasi terbakar. Kemarin dilakukan 127 kali eater bombing. Kondisi Karhutla sudah terjadi 11 hari (hingga hari ini), lahan masih berasap. Selama 10 hari pemadaman, sudah 15 hektare yang dipadamkan dari luas 20 hektare yang terbakar,” ungkapnya.

Sementara di Desa Betung Barat, lahan mineral seluas 0,5 hektare berhasil dipadamkan. Vegetasi yang terbakar di lahan pertanian berupa puntung dan ranting pohon. Untuk penyebabnya belum diketahui.

“Tapi diduga sengaja dibakar untuk membuka lahan,” ungkapnya.

Pemadaman lanjutan Karhutla di Muba juga masih dilakukan di Dusun X Desa Muara Medak, Bayung Lencir. Penyekatan sudah di kisaran 80% dengan total luas lahan terbakar hingga 40 hektare. Upaya jalur udara dilakukan 52 kali water bombing.

“Vegetasi yang terbakar belukar kebun sawit. Jenis tanahnya gambut tebal sehingga sulit dipadamkan. Kondisi saat ini fire spot Masih berasap,” jelasnya.

Terakhir Karhutla di Muara Enim di Desa Tanjung Miring Kecamatan Sungai Rotan. Luas lahan terbakar sekitar 3 hektare dengan vegetasi gambut. Hingga saat ini api belum sepenuhnya padam. Pemilik lahan belum diketahui  termasuk penyebab kebakaran.

“Api belum sepenuhnya padam,” tukasnya.

Komentar