Impor Beras dan Bahan Baku Karet Dongkrak Penerimaan Negara

PALEMBANG- Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel mencatat kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Sumsel menunjukkan tren positif. Pendapatan negara dari sisi penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp7.701,60 miliar atau 38,68% dari target. Dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, realisasi ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,87% (yoy).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kanwil DJPb Sumatra Selatan (Sumsel) Rahmadi Murwanto. “Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel hingga 30 Juni 2024 on track. Begitupun pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator ekonomi , ” katanya,

Menurut dia, pertumbuhan penerimaan pajak dipengaruhi oleh faktor peningkatan pembayaran PPN DN atas kegiatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan didukung oleh kuatnya konsumsi dalam negeri serta peningkatan pembayaran PPh 21 di seluruh sektor yang berarti menunjukkan level penghasilan karyawan dalam kondisi baik.

Kemudian, kata dia, sisi penerimaan bea masuk, membukukan realisasi sebesar Rp104,41 miliar atau tercapai 51,58%. Penerimaan bea masuk sampai Juni 2024 ini mengalami peningkatan sebesar 34,99% (yoy) yang disebabkan adanya peningkatan importasi beras dan bahan baku karet. “Bea masuk mengalami peningkatan yang disebabkan adanya peningkatan importasi beras dan bahan baku karet

Selain itu, lanjut dia, PNBP juga menunjukkan kinerja positif, terdiri dari pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp970,40 miliar, pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp491,37 miliar, termasuk PNBP aset, piutang, dan lelang yang mencapai Rp25,22 miliar,”

Sementara itu, belanja negara di wilayah Sumsel sampai dengan 30 Juni 2024 terealisasi sebesar Rp22,50 triliun, kinerja belanja negara yang tumbuh positif sebesar 21,49% (yoy) ini didorong dari sisi belanja K/L dan penyaluran TKD yang mengalami peningkatan dan mencatatkan tren positif pada hampir semua jenis TKD.

“Kinerja Belanja K/L tumbuh positif 35,90% (yoy), belanja ini dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur Sumsel, kegiatan pemilu tahun 2024, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah mahasiswa, dan bantuan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kementerian Sosial,” papar dia.

Kata dia, penyaluran TKD terus menunjukkan tren positif hingga Juni 2024 dengan pertumbuhan sebesar 14,55% (yoy), tercatat Rp14,32 triliun atau 45,25% dari pagu telah tersalur (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 36,30%). Faktor pendorong utamanya adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Desa di Sumsel.

Di sisi lain, kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus tumbuh positif dengan realisasi sebesar Rp4,34 triliun yang tersalur kepada 62.342 debitur.

“APBN Wilayah Sumsel telah bekerja optimal dengan memberikan dorongan positif pada ekonomi kewilayahan. Hal ini ditunjukkan dengan pendapatan negara di wilayah Sumsel Juni 2024 tumbuh secara year-on-year dan realisasi belanja negara lebih baik secara year-on-year,” pungkas dia. (Eps)

Bawaslu

Komentar