Lima Perusahaan BUMD di Sumsel Sakit dan Tidak Menguntungkan

PALEMBANG- Pemprov Sumsel menyoroti dan mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ada sebelah BUMD yang bakal di evaluasi dengan mengandeng pihak ketiga, evalusasi terutama terhadap BUMD yang sakit atau bahkan tidak menguntungkan pemprov Sumsel.

Hal tersebut diungkapkan Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi. “Iya, kita bakal mengevaluasi kinerja BUMD yang ada, ada 11 BUMD namun hanya 9 perusahaan yang dating,” katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini terdapat enam BUMD yang secara positif menghasilkan laba, sedangkan sisanya masih menunjukkan performa yang kurang baik dan optimal.

“Kita sudah mendapatkan gambaran umum, ada enam yang secara positif keuangannya laba. Sisanya ada yang rugi dan bahkan tidak menyampaikan laporan keuangan karena memang tidak ada aktivitas,” ungkapnya.

Menurut Elen, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait detail persoalan pada masing-masing BUMD guna mendapatkan kesimpulan dan memetakan arah kebijakan yang akan diambil selanjutnya. Namun demikian, diakuinya, tim ahli yang ada dalam tahapan evaluasi tersebut sudah mulai melakukan pendalaman pada BUMD non perbankan. “Dan, mungkin, jika bertahun-tahun tidak ada kegiatan buat apa dipelihara,” tegasnya.

Adapun salah satu BUMD yang disebut tidak menyumbang keuntungan bagi pendapatan daerah Sumsel yaitu Jakabaring Sport City (JSC).

“Jadi nanti kita dalami sebenarnya permasalahannya apa. Karena dia (JSC) ini bentuknya pengelolaan aset, kita akan cari jalan karena asetnya lumayan,” imbuh Elen.

Sementara itu beberapa BUMD yang menyumbang dividen bagi Pemerintah Provinsi Sumsel diantaranya Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung (BSB), Jamkrida Sumsel, serta BUMD pelayanan air minum Tirta Musi.

“BUMN yang akan kita optimalkan untuk memberikan kontribusi kepada daerah,” pungkas dia. (Eps)

Komentar