Palembang – 16 September diperingati sebagai Hari Ozon Sedunia, mengingat peran vital ozon (O3) di stratosfer yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya.
Meski demikian, tak semua orang menyadari pentingnya upaya mengurangi penipisan lapisan ozon. Peran ozon ini krusial bagi kelangsungan hidup di bumi, sehingga kesadaran akan pelestariannya harus terus ditingkatkan.
Dengan komitmen kuat, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) terus berupaya mencegah penipisan lapisan ozon melalui program-program Tanngung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Aksi nyata ini diwujudkan melalui kegiatan seperti penanaman pohon dan pengolahan sampah, yang bertujuan mendukung kelestarian lingkungan.
Sepanjang 2024, AFT SMB II telah melaksanakan tiga kali penanaman pohon dengan total 1.500 bibit pohon hutan dan hortikultura, yang ditanam di Taman Kota Punti Kayu dan Kelurahan Talang Jambe. Program ini melibatkan sinergi dengan Kelompok Pemuda Pemudi Cinta Lingkungan (Kemudi) serta mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Di sisi lain, pengolahan sampah dilakukan dengan budidaya maggot, memanfaatkan sampah organik dari dapur dan pabrik. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari pembusukan sampah organik, yang sering diabaikan meskipun memiliki dampak besar terhadap lingkungan.
Siswanto selaku ketua Komunitas Kemudi mengungkapkan kegiatan yang dicanangkan Pertamina, menunjukkan bahwa aksi sederhana dapat berdampak besar dalam meningkatkan kesadaran lingkungan, termasuk perlindungan ozon.
“Kegiatan positif yang dilakukan oleh Pertamina merupakan aksi nyata, dan bentuk sederhana yang dapat kita lakukan secara inklusif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan temasuk lapisan ozon. Karena masalah lingkungan adalah masalah yang kompleks, perlu banyak solusi, pihak yang terlibat, maupun upaya yang harus dilakukan,“ ungkap Siswanto.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menegaskan, langkah-langkah ini berkontribusi pada keseimbangan ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan menjaga kualitas udara—semua faktor yang berperan dalam melindungi ozon.
“Meskipun penipisan lapisan ozon disebabkan oleh BPO (Bahan Perusak Ozon) seperti Kloroflourokarbon (CFC), Hidrokloroflourokarbon (HCFC), dan Metil Bromida, namun kegiatan seperti penanaman pohon dan pengolahan sampah dapat berpengaruh signifikan dalam mencegah kerusakan maupun penipisan lapisan ozon. Hal ini pun sejalan dengan Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 13 Penanganan Perubahan Iklim,” tutup Nikho.
Komentar