OKU TIMUR- Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan, RA Anita Noeringhati, melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Belitang III di Desa Nusa Bakti pada Rabu (2/10/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye serta upaya untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung menjelang Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan (Pilgub Sumsel).
Salah satu momen penting dalam pertemuan tersebut adalah ketika Narto, tokoh agama setempat, menyampaikan keluhannya terkait Program Pemberdayaan Peran Kelompok Usaha Desa (P3KUD) yang dianggap kurang mendapat perhatian, khususnya bagi para modin. Menurut Narto, selama 40 tahun dirinya menjabat sebagai modin, tidak pernah sekalipun menerima honor.
“Sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama Islam, saya berharap jika Ibu terpilih maka modin dan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah). ini supaya ada honor nya, itu ngga pernah terima honor bu saya 40 tahun menjadi modin. 40 tahun hingga sekarang,” ujar Narto dalam pertemuan tersebut.
Tidak hanya itu, Narto juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh para petani terkait akses terhadap pupuk bersubsidi di Desa Nusa Bakti itu.
“Yang kedua kami sebagai petani pupuk bersubsidi ini kami tidak dapat buk, nah jadi supaya bisa beli, kami tidak minta gratisan tapi beli cuman aneh bu katanya mau KTP, mau ini mau itu dan pokoknya dipersulit oleh tungkulak itu,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, RA Anita Noeringhati mengatakan bahwa P3KUD telah menjadi salah satu program yang masuk dalam 13 program kerja pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati (MATAHATI) dalam Pilgub Sumsel 2024.
“Sebetulnya untuk Program P3KUD itu sudah masuk di 13 progran kerja kami, untuk kedepan kita juga akan menaikkan, kalau belum ada kita akan memperhatikan untuk P3KUD, sudah menjadi Program kami pak itu memang nanti harus kita jalankan untuk P3N,” jelas RA Anita.
Lebih lanjut, RA Anita juga mengingatkan tentang pentingnya keberlanjutan program-program yang sudah ada, termasuk program P3N yang pernah dijalankan pada masa kepemimpinan Gubernur Alex Noerdin. Menurutnya, meski sempat mendapatkan sorotan, program tersebut memiliki dampak positif bagi masyarakat.
“Karena ingat jaman Pak Alex P3N Sampai diberi motor walaupun sampai Pak Alex diperiksa. Tapi prinsip Pak Alex yang penting untuk masyarakat dan tidak dan tidak fiktif,” ungkapnya.
Terkait dengan masalah pupuk, RA Anita menyampaikan bahwa ia telah berdiskusi dengan pihak PT PUSRI, yang mengelola distribusi pupuk di Sumatera Selatan. Ia menjelaskan bahwa PT. PUSRI mengeluarkan data yang disebut DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), tetapi data tersebut tampaknya tidak selalu akurat.
“Pupuk ini memang saya sudah datang ke PUSRI sebagai yang mengelola pupuk di Sumatera Selatan, mereka mengeluarkan data yang dinamakan data DTKS, cuman herannya data itu selalu diperbaiki selama 6 bulan tetapi yang itu masih itu itu saja, sebetulnya kalau data DTKS itu untuk beli pupuk data nya ya itu menerima BLT ya data nya itu,” tukasnya.
Pantauan di lokasi, ribuan warga antusias dengan kedatangan Cawagub RA Anita, sesekali ia menggunakan bahasa jawa dalam dialog dan menerima keluhan warga. Turut hadir tokoh masyarakat setempat, Sugiyanto, Rici Ricardo, Riski Maryansyah dan sejumlah tokoh agama serta pemuda. (*)
Komentar