Cegah Karhutlah, Lakukan OMC

PALEMBANG- Dalam upaya pencegahan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilaksanakan di Sumatera Selatan untuk mencapai target zero asap.

Kepala Stasiun Klimatologi Sumsel, Wandayantolis, menyatakan bahwa pada hari Kamis (4/7), kegiatan OMC dimulai dengan penyemaian garam (NaCl) dalam satu sortie.

“Pada hari Jumat (5/7), tim OMC melaporkan adanya curah hujan ringan hingga sedang di beberapa lokasi seperti OKI, Palembang, dan Banyuasin,” kata Wandayantolis.

Lanjutnya, Jumat (5/7), dilaksanakan penyemaian garam di lokasi yang menjadi target pembasahan lahan gambut. Analisis dinamika atmosfer menunjukkan potensi hujan ringan.

“Dengan penyemaian garam melalui OMC, diharapkan intensitas hujan dapat meningkat dari ringan menjadi sedang hingga lebat,” ujarnya.

Musim kemarau di Sumsel diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan Juli hingga Agustus 2024 setelah memasuki bulan Juni 2024.

“OMC di Sumsel bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan potensi bencana Karhutla, khususnya di lahan gambut,” tambahnya.

OMC dijadwalkan berlangsung selama 10 hari (4-14 Juli 2024) dengan menggunakan 8 ton garam (NaCl). Setiap hari, dua sortie dilakukan di berbagai kabupaten/kota yang memiliki lahan gambut luas seperti OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Ogan Ilir.

“Upaya pencegahan melalui OMC perlu ditingkatkan mengingat terdapat titik hotspot di beberapa lokasi lahan gambut, mencapai total hingga 400 titik,” katanya.

Secara meteorologis, masih ada peluang untuk melakukan penyemaian garam melalui OMC, yang diharapkan dapat membantu mengendalikan bencana Karhutla dengan menjaga langit biru tanpa asap.

“Berdasarkan pengalaman dampak Karhutla pada tahun 2015, 2019, dan 2023, kondisi iklim di Sumatera Selatan cenderung memicu musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino,” lanjutnya.

Karhutla telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dalam hal penyakit pernapasan akibat pencemaran udara yang tinggi di Sumsel.

“Sebagai propinsi dengan luas lahan gambut yang signifikan, Sumsel rentan terhadap Karhutla selama musim kemarau,” tandasnya.

Target utama OMC adalah lokasi dengan aktivitas bakar ulang dan titik hotspot, dengan fokus pada pemeliharaan kandungan air di lahan gambut untuk menjaga ketinggian permukaan minimal 40 cm dari tanah.(jik)

Komentar