Dampak Pelantikan Prabowo: Elektabilitas Pasangan Matahati Melesat di Pilgub Sumsel

PALEMBANG- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhat (Matahati), semakin optimis menghadapi Pilgub setelah dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia.

Kehadiran Prabowo di tampuk kepemimpinan nasional diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap konstelasi politik lokal, termasuk memperkuat daya saing pasangan Matahati. Sebab, efek politik dari kemenangan Prabowo diyakini menjadi modal penting bagi pasangan Matahati untuk meningkatkan elektabilitas mereka.

Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar, berpendapat bahwa meskipun dampak positif dari terpilihnya Prabowo cukup terlihat, namun pasangan Matahati tetap membutuhkan strategi politik yang lebih intens, kreatif, dan masif agar mampu mengungguli rival-rival mereka.

“Ketokohan Prabowo memang bisa memberikan dorongan elektabilitas, tapi jika hanya mengandalkan efek ekor jas, itu tidak cukup untuk memenangkan Pilgub Sumsel. Dukungan dari berbagai kelompok sosial di Sumsel harus dikelola secara intensif,” ujar Bagindo pada Senin (21/10/2024).

Bagindo menambahkan bahwa kekuatan utama pasangan Matahati terletak pada mesin partai Golkar yang sangat solid dan berpengalaman dalam beragam kompetisi politik sejak masa Orde Baru hingga saat ini. “Golkar adalah mesin politik yang kuat, dan ketika dikombinasikan dengan kekuatan Gerindra, ini adalah modal yang sangat besar. Jika dikelola dengan baik, pasangan Matahati bisa memanfaatkan momentum politik nasional dan memperkuat dukungan di tingkat daerah,” jelasnya.

Anita Bakal Jadi Salah Satu Kunci Kemenangan Matahati

Kehadiran RA Anita Noeringhati sebagai calon Wakil Gubernur juga dianggap sebagai faktor penting yang memperkuat pasangan ini. Sebagai mantan Ketua DPRD Sumsel dan tokoh politik perempuan terkemuka dari Partai Golkar, Anita memiliki pengaruh kuat di kalangan pemilih perempuan serta basis massa dari etnis Jawa yang jumlahnya signifikan.

“Anita memiliki modal politik yang besar dan terbukti mampu menggaet pemilih dari berbagai latar belakang, termasuk perempuan dan kelompok etnis Jawa. Ini memberikan keunggulan yang tidak dimiliki oleh pasangan lain dalam Pilgub Sumsel,” tegas Bagindo.

Meskipun efek politik nasional bisa memberikan dorongan, Bagindo mengingatkan bahwa masyarakat Sumsel memiliki karakteristik unik yang membutuhkan pendekatan khusus. Pasangan Matahati diharapkan tidak hanya mengandalkan nama besar, tetapi juga menawarkan program-program konkret yang relevan dengan kebutuhan lokal.

“Masyarakat Sumsel ingin pemimpin yang bisa memahami permasalahan mereka dan memberikan solusi nyata. Oleh karena itu, pasangan Matahati harus aktif turun ke lapangan, mendengar aspirasi masyarakat, dan memastikan program-program mereka benar-benar menjawab kebutuhan warga,” kata Bagindo.

Menurutnya, pasangan Matahati sudah berada di jalur yang tepat untuk memenangkan Pilgub Sumsel, dengan memaksimalkan pula mesin partai pendukung, memperkuat komunikasi dengan masyarakat dan tidak hanya mengandalkan efek dari popularitas tokoh nasional. (Pra)

Bawaslu

Komentar