Empat Korban Hanyut Akibat Insiden Jembatan Dihantam Tongkang di Lalan Ditemukan

MUSI BANYUASIN- Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat orang yang dilaporkan hilang dalam insiden ambruknya jembatan Lalan usai ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara Rabu (14/6/2024) dini hari.

Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengatakan personel gabungan berhasil menemukan empat orang korban dari lima yang dilaporkan hilang. Pertama sekitar pukul 00.30 WIB anggota berhasil menemukan korban atas nama Kusdio (42) posisi korban saat ditemukan mengapung sekitar radius 500 M dari lokasi awal kejadian.

Korban kedua ditemukan pukul 01.40 WIB atas nama Hendra Hanlipi (15) saat ditemukan kondisi korban mengapung sekitar radius 1 Km dari lokasi awal kejadian.

Korban ketiga ditemukan sekitar pukul 02.15 WI atas nama M. Alansyah (15) dengan posisi korban mengapung sekitar radius 250 M dari lokasi awal kejadian. Korban keempat Misbahul Munir (31) ditemukan Rabu pagi dengan posisi mengapung sekitar radius 3 kilometer dari lokasi kejadian.

“Keempat orang korban semuanya kita temukan dalam keadaan meninggal dunia dan selanjutnya kita evakuasi dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing,”kata Raymond dalam rilis yang diterima Rabu (14/8/2024).

Dikatakan Raymond saat inj masih ada satu orang lagi yang belum ditemukan dan masih terus dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Dalam proses pencarian kantor SAR Palembang selain mengkoordinir seluruh Unsur SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polairud, Polsek Sungai lalan, Koramil sungai lalan, Dishub Muba, BPBD Muba serta masyarakat, juga melakukan pembagian SRU (SAR Unit) dan pemetaan wilayah pencarian untuk masing-masing SRU tersebut.

Diberitakan sebelumnya jembatan P.6 perairan sungai Lalan roboh setelah dihantam Kapal Tugboat Medelin spirit di nahkodai oleh Khomsyah Alief agen Wistara Internasional Maritim (WIM) yang menggandeng tongkang Sentana jaya bermuatan batubara dari Jetty PT. Sriwijaya Bara Logistic yang di asist oleh TB. Paris 22 (PT. Apau Sejahtera Abadi) di Nahkodai oleh Marlion, pada saat sebelum pengolongan melintasi jembatan P.6 posisi tongkang masih dalam alur persiapan pengolongan melalui jembatan tengah, pada saat kapal assist TB. Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan1 kolong dari tanda V TB. Mendelin spirit masih continue maju dengan speed 2,3 knot posisi tongkang dalam posisi tidak aman dalam jarak ± 100 meter.

Mendapatkan informasi dari assist disuruh tembak 2 kolong tanda V ke kiri agar dapat posisi terbebas dari tiang jembatan sebelah kanan turun, semakin dekat tongkang masih dalam kondisi belum aman dengan tiang jembatan Assist TB. Paris 22 menginfokan untuk tarik kanan kapal agar haluan mau di balas kiri akan tetapi sudah di upayakan maksimal dengan RPM mesin full posisi tongkang hanya bergerak lambat ke kiri dan Nahkoda mengambil keputusan untuk menetralkan RPM Mesin kapal TB. Medelin agar menghindari benturan.

Posisi tongkang tidak bisa dikondisikan lagi dan tongkang haluan kanan menghantam pelindung tiang jembatan (Dolphin) dan menubruk tiang jembatan sebelah kanan yang mengakibatkan ambruknya 2 ruas jembatan dan 1 tiang jembatan sebelah kanan turun. Dari kejadian tersebut dilaporkan 5 orang hilang, 7 orang mengalami luka ringan, 1 orang mengalami luka berat.(edw)

Komentar