Hadir dalam Peresmian Griya Abipraya, Pertamina Dorong Reintegrasi Sosial Eks-Warga Binaan

Jambi – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Thaha, turut berpartisipasi dalam acara Peresmian Griya Abipraya dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembentukan rumah singgah tersebut.

Acara ini digelar oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jambi dan didukung oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di Aston Hotel Jambi.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi, Elly Yuzar, serta Direktur Pembimbingan Kemasyarakatan dan Upaya Keadilan Restoratif Pemasyarakatan.

Pertamina hadir sebagai mitra aktif melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina, yang fokus pada pembinaan eks-warga binaan.

Salah satu kontribusi nyata adalah Program Rumah Edukasi Pertamina yang telah beroperasi di Bapas Kelas I Jambi, menawarkan pelatihan keterampilan seperti menjahit untuk meningkatkan kapasitas eks-warga binaan.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jambi, Elly Yuzar, menyampaikan bahwa Griya Abipraya diharapkan menjadi tempat transit bagi mantan warga binaan untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.

“Kami berharap rumah singgah ini mampu memberikan bimbingan dan pendampingan komprehensif, sehingga eks-warga binaan dapat beradaptasi dan berkontribusi positif di lingkungan sosial,” ujar Elly.

Manager AFT Sultan Thaha, Joni Herawan, mengapresiasi Kanwil Kemenkumham Jambi atas inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa program tersebut dapat menjadi inovasi penting dalam meningkatkan kemandirian eks-warga binaan.

“Griya Abipraya adalah gagasan strategis. Melalui kolaborasi dengan Program Rumah Edukasi Pertamina, kami optimistis bahwa para eks-warga binaan akan lebih percaya diri dan mandiri dalam menjalani kehidupan setelah masa pembinaan,” tegas Joni.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menekankan bahwa program TJSL Pertamina bertujuan mempersiapkan eks-warga binaan agar mampu kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan mental yang lebih baik.

“Program TJSL Pertamina berfokus pada pembinaan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas eks-warga binaan sebagai bekal di masa depan. Komitmen kami melalui kolaborasi dengan Griya Abipraya dan Bapas Jambi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi reintegrasi sosial eks-warga binaan, sehingga mereka dapat berperan aktif di masyarakat,” jelas Tjahyo.

Inisiatif ini selaras dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke-1 (Tanpa Kemiskinan), ke-4 (Pendidikan Berkualitas), ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta ke-16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh).

Melalui pemberdayaan eks-warga binaan, Pertamina berupaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, sejahtera, dan berkeadilan.

Bawaslu

Komentar