Hotspot Sumsel Tembus 198 Titik Panas, Tertinggi Sepanjang Tahun

Palembang – Hotspot atau titik panas harian di Sumatera Selatan mencapai angka tertinggi sepanjang 2024 pada Jumat (20/9). Terpantau dari data LAPAN (Hotspot BRIN), angkanya mencapai 198 hotspot.

“Kemarin tembus 198 hotspot, tertinggi sepanjang tahun ini. Sebelumnya hotspot tertinggi terjadi pada 3 September sebanyak 154 hotspot” ujar Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Sabtu (21/9/2024).

Data 198 hotspot itu terpantau di 14 kabupaten/kota di Sumsel. Terbanyak terpantau di wilayah Musi Banyuasin (Muba) 30 hotspot, Musi Rawas dan Banyuasin masing-masing 24 hotspot dan Ogan Komering Ilir (OKI) 20 hotspot.

Berikutnya Musi Rawas Utara (Muratara) 17 hotspot, Muara Enim 14 hotspot, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan 13 hotspot, OKU 12 hotspot, Lahat 11 hotspot, Ogan Ilir (OI) dan OKU Timur masing-masing 10 hotspot.

Kemudian di Empat Lawang ada 9 hotspot, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 3 hotspot dan Prabumulih 1 hotspot. Kenaikan angka hotspot harian ini juga sesuai dengan prediksi BMKG yang menyebut Oktober baru terjadi peralihan musim kemarau ke hujan.

“Sepanjang 1-20 September terpantau ada 1.369 hotspot. Angka itu sudah melebihi jumlah hotspot sepanjang Agustus yang sebelumnya menjadi yang tertinggi pada tahun ini sebesar 1.173 hotspot,” katanya.

Hotspot sepanjang September, terbanyak terjadi di Muba dengan 300 hotspot, Muara Enim 216 hotspot, Banyuasin 177 hotspot, Mura 139 hotspot dan Muratara 116 hotspot. Sementara daerah lainnya di bawah angka 100 hotspot.

Dirincikannya, hotspot pada Januari mencapai 70 hotspot, Februari 16 hotspot, Maret 77 hotspot, April 84 hotspot, Mei 109 hotspot, Juni 85 hotspot, Juli 530 hotspot, Agustus 1.173 hotspot dan September 1.369 hotspot (1-20 September).

BMKG Sumsel memprediksi peralihan musim kemarau ke hujan baru akan terjadi Oktober mendatang meskipun potensi hujan masih akan terjadi pada bulan ini.

“Diprakirakan awal Oktober peralihan musim dari kemarau ke hujan,” ujar Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani.

Komentar