Ingatkan Warga Nahdliyin Tak Terpancing Pelesetan Logo NU

PALEMBANG- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Palembang angkat bicara mengenai viralnya pelesetan lambang Nahdlatul Ulama (NU) menjadi ‘Ulama Nambang’.

Sekretaris PCNU Palembang, Abdul Malik Syafei, menyampaikan bahwa meskipun tindakan tersebut sangat disayangkan, pihaknya tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

“Logo NU merupakan simbol yang sakral dan hasil jerih payah serta tirakat para pendiri kami. Sangat tidak pantas jika diubah atau dipelesetkan menjadi sesuatu yang tidak menghormati nilai-nilai tersebut,” ujar Abdul Malik Syafei, Sabtu (22/6/2024).

Malik menjelaskan bahwa logo NU dirancang oleh Kiai Ridwan Abdullah, seorang kiai yang tidak hanya alim tetapi juga mahir dalam seni melukis.

“Membuat logo NU bukan perkara mudah, ini adalah hasil dari keahlian dan kecerdasan seorang kiai yang sangat dihormati,” tambahnya.

Lebih lanjut, Malik menegaskan bahwa PCNU Palembang tidak akan mengambil langkah-langkah ekstrem seperti menggelar aksi protes. Sebaliknya, mereka memilih untuk menunjukkan sikap yang lebih dewasa dan tenang dalam menghadapi situasi ini.

“Secara organisasi, kami memilih untuk tidak terpancing oleh provokasi semacam ini. Kami ingin menunjukkan bahwa NU adalah organisasi besar yang berpikir dan bertindak dengan bijak,” jelas Malik.

Selain itu, Malik juga mengimbau seluruh warga Nahdliyin di Palembang untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kehebohan di media sosial. Ia mengajak mereka untuk memperbanyak membaca shalawat sebagai bentuk introspeksi dan ketenangan batin.

“Kami berharap pada warga Nahdliyin tidak terpancing oleh isu-isu di media sosial. Mari kita perbanyak membaca shalawat Asyghil sebagai bentuk dzikir dan pengingat agar kita tetap tenang,” ujarnya.

Terkait dengan isu izin tambang yang diberikan oleh pemerintah, Malik menyatakan bahwa PCNU Palembang akan mengikuti dan mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Kami di PCNU Palembang akan patuh dengan apa yang menjadi kebijakan PBNU. Kami yakin langkah yang diambil adalah untuk kemaslahatan organisasi dan jamaah,” tukasnya.

Komentar