Inisiasi GPS Bupati Askolani Diganjar Penghargaan Nirwasita Tantra

BANYUASIN- Kelestarian lingkungan menjadi salah satu visi misi pembangunan Kabupaten Banyuasin dibawa kepemimpinan Bupati H Askolani. Salah satunya dengan hadirnya gerakan peduli sampah (GPS) yang merupakan satu dari 12 gerakan bersama masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Dari perhatian serius tersebut, Bupati H Askolani dianugerahkan penghargaan Nirwasita Tantra, sebuah penghargaan bidang lingkungan hidup.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru SH MM dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan di Taman Wisata Punti Kayu Palembang, Sabtu (27/8/2022).

” Penghargaan ini, untuk seluruh masyarakat Banyuasin yang sudah ikut andil menjaga kelestarian lingkungan dan selalu menjaga kebersihan, ” Ujar Bupati Banyuasin H Askolani.

Bupati Askolani menegaskan bahwa Pemkab Banyuasin sangat komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan, mulai dari gerakan peduli sampah hingga menggandeng berbagai organisasi untuk ikut andil dalam menjaga lingkungan termasuk kelestarian Gambut dan Hutan Magrove seperti ICRAF dan CIFOR.

Bupati Askolani juga mengajak masyarakat untuk tidak lelah terus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

“Kalau lingkungan rusak, yang susah kita juga. Maka tidak ada pilihan harus kita jaga, kita rawat untuk kelangsungan hidup kita dan mahluk hidup lainnya di muka bumi ini, “tegas Bupati Berprestasi ini

Sejumlah penghargaan bidang lingkungan hidup juga di berikan Gubernur Sumsel Herman Deru kepada Bupati Musi Banyuasin, Bupati Muaraenim, Bupati Ogan Komering Ilir, Walikota Palembang dan Walikota Prabumulih. Kemudian Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Provinsi Sumsel.

Kemudian 23 sekolah di Sumsel mendapat penghargaan Adiwiyata, Penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Sumsel kepada 3 orang, Penghargaan Program Kampung Iklim (PROKLIM) ada 3 yaitu Walikota Palembang, PT Pertamina Hulu Ogan, Kepala Dusun lll Desa Karya Mulya Kecamatan Rambang Kapak Tengah, dan Pemenang Lomba Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup 20 orang.

Gubernur Sumsel dalam sambutannya menegaskan bahwa sebuah kota harus ada 30 persen ruang terbuka hijau. Aturan ini tentu tujuannya untuk menjaga kelestarian lingkungan agar tetap asri dan nyaman.

“Menjaga kelestarian lingkungan ini sangat penting maka di peringatan hari lingkungan hidup ini mari kita perbaiki dan perhatian terus menerus terhadap alam dan lingkungan di sekitar kita, “ajaknya.

Dijelaskan HD, Sudah banyak media menyampaikan baik media konvensional atau media sosial termasuk di luar negeri juga, dari beberapa yang tidak diperhatikan selama ini menjadi terperhatikan. Dimana baru-baru ini ada seekor ikan paus yang mati terdampar tapi tidak di diamkan begitu saja dibedah di otopsi apa penyebab ikan ini mati kita bisa percaya atau tidak ternyata penyebab matinya adalah sampah plastik yang jumlahnya berkilo-kilogram ada di dalam perutnya.

Belum lagi tayangan-tayangan yang menyindir kita ada kepiting yang batok badannya sudah terganti dengan cangkir plastik gara-gara buangan sampah di Indonesia, dan juga ada buaya yang terlilit ban ini sebenarnya sindiran-sindiran keras bagi kita semua.

“Semua instansi punya tanggung jawab terhadap menjaga emisi gas buang persampahan dan termasuk reboisasi dan normalisasi daerah aliran sungai, tidak ada cara lain kita mempersiapkan bumi serta mempersiapkan alam ini bagi kepentingan anak dan cucu kita di masa yang akan datang,” katanya.

“Melalui kegiatan hari ini kita jangan berkutat hanya bicara lingkungan hidup, hanya menanam saja, berkutat hanya cerita tentang emisi gas buang saja. Saat ini mengantisipasi jangan bertambah lagi kerusakan itu sambil kita memperbaiki yang sudah terlanjur inilah gunanya kita libatkan seluruh anak-anak dan diingatkan dengan cara yang benar paling penting adalah dengan contoh yang benar,” ujar Gubernur Sumsel. (Faz)

Bawaslu

Komentar