Intensif tak Kunjung Dibayar, Tenaga Medis Penanganan Covid-19 Datangi DPRD OI

Indralaya, ELNEWS  – Guna menuntut kejelasan insentif dan juga rumah singgah dalam penanganan virus Corona atau Covid-19 yang saat ini sedang melanda dunia, tak terkecuali di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Ratusan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OI yang terdiri dari dokter, perawat hingga sopir ambulance menggelar demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OI, Senin (18/05/2020).

Lebih kurang 150 orang tenaga medis mendatangi Gedung DPRD OI, untuk menuntut kejelasan terhadap apa yang menjadi tuntutan mereka . Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu, sebanyak 20 perwakilan tenaga medis termasuk Direktur RSUD OI dr Roretta Arta Guna Riama, diterima anggota DPRD Ogan Ilir dari Komisi IV.

Rizal Mustofa selaku Ketua Komisi IV DPRD OI ketika diwawancarai mengatakan bahwa diketahui bersama bahwa Indonesia saat ini dalam kondisi prihatin karena dampak virus corona atau covid-19, dan termasuk juga kabupaten ogan ilir ini, tentunya didalam penangganan covid-19 ini para tenaga medis mereka butuh payung hukum yang jelas baik berupa regulasi maupun intruksi dari pihak direktur.

“Hari ini perwakilan mereka kami terima, dan ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terkait penangganan pasien yang terpapar covid-19 ini, mudah-mudahan nanti ada jalan keluar yang baik dan kita juga menyesalkan kenapa bisa terjadi seperti ini mungkin ada manajemen yang keliru dari pihak rumah sakit dan sama-sama nanti akan kita bahas dan kita berharap akan ada jalan keluar dari permasalahan ini hingga pelayanan kesehatan di kabupaten ogan ilir akan tetap berjalan dengan baik terutama pelayanan terhadap para pasien yang terpapar covid-19,” kata Rizal Mustofa.

Dikatakannya, ada beberapa tuntunan yang mereka sampaikan, yakni yang pertama mereka menuntut APD sesuai tahapan, APD lengkap sesuai tahapan, sesuai dengan fungsi mereka, kemudian yang kedua mereka meminta jaminan rumah singgah atau isolasi ketika mereka menangani pasien yang terpapar virus covid-19, yang ketiga mereka meminta tambahan vitamin.

“Karena timing penanganan pasien covid-19 ini kita tidak bisa menentukan jadwal yang pasti jadi mereka meminta tambahan vitamin, dan yang keempat mereka mempertanyakan Gaji yang tak kunjung dibayar Selama 2 Bulan serta tambahan insentif atau uang lelah dan ini kami akan fasilitasi pada pihak manajemen rumah sakit,’ jelasnya

Lebih lanjut dia mengatakan bila perlu nantinya akan difasilitasi ke pemerintah daerah agar perbupnya dikeluarkan sehingga ini bisa terpenuhi, tentunya dengan menimbang dan memperhatikan keuangan daerah, adapun hasil pertemuan tadi mereka pihak rumah sakit membuka diri, terkait rumor yang berkembang akan adanya pemberhentian itu tidak benar.

“Pihaknya sudah me warning pihak rumah sakit dan soal pemberhentian itu hanya miskominukasi dan nantinya akan kita luruskan melalui mediasi dari komisi IV, sebelum permasalahan ini selesai tidak ada pemberhentian satu pun terhadap para tenaga medis, dan mereka tetap bekerja seperti biasa,” pungkasya(Arm)

Bawaslu