PALEMBANG – Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) kian tebal. Berbagai upaya memadamkannya telah dilakukan oleh sejumlah pihak. Langkah berikutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama ulama dan ribuan jemaah dari kalangan pegawai, pelajar, TNI/Polri dan masyarakat umum melakukan salat Istisqa di Griya Agung, Sabtu (30/9) pagi.
Sebelum salat, para jamaah memanjatkan doa dan zikir dipimpin Ustadz KH Tarmizi Muhaimin. Sebagai Khatib dan imam Utadz KH Solihin Hasibuan. Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam arahannya menegaskan, salat Istisqa yang digelar merupakan salah satu bentuk ikhtiar memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan di tengah panasnya cuaca akibat elnino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
“Kita berkumpul di Halaman Griya Agung ini melaksanakan salat Istisqa yang secara syariat dianjurkan. Ini juga menjadi bukti begitu cintanya kita pada provinsi ini,” ujarnya. Banyak dampak akibat elnino yang sedang terjadi. Selain Karhutla dan kabut asap, dampak lain akibat kemarau menyebabkan lahan pertanian tidak produktif karena kekurangan air.
“Bayangkan beberapa bulan terakhir tidak ada hujan sama sekali. Kita berharap melalui doa-doa yang kita panjatkan pagi ini, akan diijabah Allah SWT,” katanya. Ia menambahkan, Pemprov Sumsel sudah berupaya sekuat tenaga mengatasi permasalahan yang terjadi hingga saat ini.
“Kita terus berikan semangat kepada saudara-saudara kita yang tergabung dalam tim pemadam api karhutla. Kita upayakan semua kekuatan dan sumber daya dalam mengatasi Karhutla, termasuk TMC, Water Boombing hingga pemadaman api jalur darat,” bebernya.
Hanya saja, lanjut Deru, kondisi udara disejumlah wilayah Sumsel sedang tidak baik. Bahkan, angin kencang terjadi yang membuat Karhutla kian luas. Pihaknya, meminta Dinas Kesehatan aktif memberi edukasi dan imbauan mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
Komentar