SEKAYU- Kepolisian Resor Musi Banyuasin (Muba) telah mengeluarkan peringatan tegas kepada para pelaku ilegal refinery atau tempat masakan minyak ilegal.
Himbauan tersebut yakni agar pelaku tempat masakan minyak menutup sendiri tempat operasinya.
Pernyataan ini muncul sebagai bagian dari upaya penindakan yang lebih tegas terhadap kegiatan ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.
“Kita telah mengidentifikasi sejumlah lokasi ilegal refinery di wilayahnya dan mengawasi aktivitas mereka secara ketat,” jelas Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Imam Syafii, SIK MSi, didampingi Kasat Reskrim, AKP Morris Widhi Harto SIK.
Kapolres mengungkapkan pihaknya memberikan kesempatan kepada para pelaku ilegal refinery untuk menutup operasinya secara sukarela.
Menurut Kapolres jika memang masih ada yang ngeyel maka pihaknya siap mengambil tindakan tegas.
“Ini adalah tindakan yang bijaksana karena kami memiliki data yang kuat tentang kegiatan ilegal ini dan siap untuk mengambil tindakan tegas jika diperlukan,” tegasnya.
Kapolres menekankan dampak negatif dari ilegal refinery terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
“Pabrik-pabrik ilegal ini seringkali menggunakan metode pengolahan yang tidak aman dan merusak lingkungan sekitarnya, termasuk mengkontaminasi air dan udara dengan limbah berbahaya,” ujarnya.
Dijelaskan Kapolres, pihaknya telah bekerja sama dengan instansi terkait dan lembaga lingkungan untuk mengawasi dan memantau ilegal refinery tersebut.
Upaya ini juga didukung oleh laporan masyarakat yang prihatin dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ilegal ini.
“Jadi sekali lagi kami mengimbau para pelaku ilegal refinery untuk mempertimbangkan dampak besar yang mereka timbulkan dan menutup operasinya dengan sukarela. Jika tidak, kami akan mengambil tindakan keras sesuai dengan hukum yang berlaku,” tukasnya.
“Upaya ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi wilayah Musi Banyuasin dan masyarakatnya,” ujarnya
Kapolres mengungkapkan untuk saat ini sudah cukup banyak lokasi masakan minyak yang menutup tempat usaha mereka.
“Alhamdulillah setelah turun ke lapangan ada 74 lokasi Refinery menutup, kedepannya akan terus dilaksanakan sifatnya pendekatan Ditingkat atas akan ada tim gabungan penertiban illegal refinery, jika masyarakat belum melakukan penutupan secara mandiri,” imbuhnya.
Komentar