JAKARTA- Telkomsel terus memperkuat konektivitas broadband 5G untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Telkomsel menjalin kerja sama strategis dengan Urological Association of Asia (UAA) untuk menghadirkan evolusi prosedur bedah inovatif jarak jauh menggunakan teknologi robotik (Robotic Telesurgery) dan konektivitas broadband 5G dari Telkomsel.
“Kolaborasi ini mendukung Transformasi Sistem Kesehatan yang diinisiasi oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI, khususnya pada pilar SDM Kesehatan untuk Layanan Spesialis Bedah Jarak Jauh dan pilar Teknologi Kesehatan,” kata Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan Ditapradana, yang mewakili Direktur Utama Telkomsel, Nugroho,
Menurut data Kementerian Kesehatan pada awal tahun 2024, Indonesia memiliki sekitar 150 ribu dokter umum dan 50 ribu dokter spesialis. Namun, Indonesia masih kekurangan sekitar 120 ribu dokter umum dan 30 ribu dokter spesialis untuk mencapai rasio ideal 0,28 per 1.000 penduduk sesuai rekomendasi Bappenas.
Selain itu, distribusi dokter di Indonesia masih belum merata, dengan 59% dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara wilayah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan provinsi bagian timur lainnya masih kekurangan tenaga medis. “Tantangan ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk memperbaiki distribusi tenaga medis dan meningkatkan akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia,” ujar dia.
Ia menyatakan, Telkomsel untuk terus mendorong kemajuan ekosistem digital nasional sekaligus menggerakkan inovasi di bidang kesehatan. Dengan menghadirkan konektivitas, solusi, dan layanan terbaiknya, Telkomsel mengambil peran terdepan dalam transformasi digital industri kesehatan Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya menghadirkan teknologi terkini, tetapi juga memberdayakan tenaga kesehatan dengan teknologi broadband terdepan, termasuk 5G, untuk mengatasi faktor jarak dan tantangan geografis,” kata dia.
Sebagai pionir konektivitas 5G di Indonesia sejak 2021, Telkomsel terus mengakselerasi perluasan jaringan 5G (Hyper 5G) secara masif untuk mempercepat transformasi dan pertumbuhan ekosistem serta ekonomi digital Indonesia.
Perluasan jaringan 5G ini dilakukan secara terarah, bertahap, dan terukur, mencakup lebih dari 1.000 titik di 56 kota/kabupaten, termasuk area strategis seperti kawasan industri, kawasan residensial, bandara internasional, destinasi wisata prioritas, hingga di wilayah Ibu Kota Nusantara. Ekspansi masif ini juga telah dimulai di Bali, dengan konektivitas 5G yang merata di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, mencakup rute-rute populer seperti Kuta-Canggu, Nusa Dua, dan Renon-Sanur.
“Telkomsel senantiasa berupaya menghadirkan solusi teknologi yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” ulasnya.
Untuk mendukung keberhasilan prosedur ini, Telkomsel menyediakan layanan Infrastructure-as-a-Service (IaaS) untuk jaringan 5G dengan kecepatan tinggi lebih dari 100 Mbps, latensi rendah kurang dari 25 ms, dan jitter kurang dari 10 ms, serta jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast.
“Hal ini memungkinkan Robotic Telesurgery dengan presisi visual tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan kemampuan untuk mengatasi faktor jarak dan tantangan geografis,” pungkasnya. (Ril)
Komentar