Bangka Belitung – Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai permata tersembunyi di Indonesia. Kaya akan kuliner, situs sejarah, dan keindahan alam menjadikan Kepulauan Bangka Belitung sebagai destinasi wisata yang menawan.
Dua diantaranya adalah Ekowisata Dul Bukit Pao dan Ekowisata Dul Bukit Pinteir yang terletak di Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Namun, karena kekayaan akan sumber daya alam dan termasuk wilayah pengahasil timah, menjadikan kawasan ini juga sebagai lokasi pertambangan dan menyebabkan kerusakan krusial pada lingkungan dan mengancam keseimbangan ekosistem.
Menjawab tantangan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Depati Amir mengambil langkah proaktif dengan memberikan penanganan yang efektif.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina mengembangkan wilayah tersebut menjadi Lokasi Ekowisata Dul Bukit Pao, membentuk konservasi lingkungan dan agrowisata kawasan.
Program Ekowisata Dul Bukit Pao mencakup Budidaya Lebah Kelulut dan Budidaya Ikan Air Tawar dengan sistem Akuaponik yang dilaksanakan sebagai strategi kelompok dalam meningkatkan keunikan Ekowisata Dul.
Dengan 32 individu dalam kelompok binaan, program ini berhasil mengatasi masalah lingkungan dan meningkatkan ekonomi kelompok sebesar 34%, dengan omset Rp 25 Juta per bulanya dari hasil penjualan ikan air tawar dan lebah kelulut. Hal ini disampaikan langsung oleh Nizar, Pengelola Ekowosata Dul Bukit Pao.
“Implementasi program Ekowisata Dul ini telah banyak membantu kami masyarakat dari segi perekonomian, dan juga pelestarian lingkungan disekitar Ekowisata Dul, dan kami berharap dengan adanya pembinaan dari Pertamina Patra Niaga – AFT Depati Amir program ini dapat berkelanjutan dan berkembang lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Nizar.
Begitu pula Ekowisata Dul Bukit Pinteir, turut mendapatkan perhatian dari Pertamina dengan memberikan pengembangan program wisata budidaya anggur melalui pelatihan budidaya maupun pelatihan berbasis digital. Kini wisatawan dapat menikmati keindahan alam saja, sekaligus terlibat langsung dalam aktivitas praktik budidaya anggur di Ekowisata Dul Bukit Pinteir.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Gempita Ekowisata Dul Bukit Pinteir, Syahrial mengungkapkan kemudahan pengelolaan Ekowisata Dul Bukit Pinteir setelah adanya bantuan dan pembinaan dari Pertamina.
“Dulu, pengelolaan kami sangat minim, baik dari segi dana maupun fasilitas. Berkat kegigihan anggota kelompok dan terutama adanya bantuan pembinaan dari Pertamina, kami merasa sangat terbantu. Kami telah menerima pembinaan, pelatihan, serta dukungan sarana dan fasilitas, sehingga kini kami dapat memaksimalkan seluruh potensi Ekowisata Dul Bukit Pinteir,” tutur Syahrial.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina berkomitmen melalui program TJSL dapat menjadi solusi bagi bermasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada ditengah masyarakat.
“Melihat potensi besar dalam Ekowisata Dul Bukit Pao dan Ekowisata Dul Bukit Pinteir, Pertamina berkomitmen untuk memberikan dukungan dengan melaksanakan pembinaan diantaranya peningkatan kualitas pengelolaan wisata, pelatihan kelompok binaan, dan penyediaan fasilitas yang mendukung program wisata,” kata Nikho.
Nikho juga menjelaskan pelaksanaan program TJSL ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Tujuan Nomor 13 Penanganan Perubahan Iklim. Pertamina berharap agar dukungan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pelestarian lingkungan di kawasan tersebut.
Komentar