JAKARTA- Belum lengkapnya partai pengusung bakal calon bupati yang akan bertarung di pilkada Kabupaten Musibanyuasin sekarang ini menjadi sorotan yang menarik.
Lain halnya dengan bakal calon bupati Lucianty yang justru merupakan satu-satunya calon yang sudah siap berlayar bertarung pada pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024.
Bahkan, peluang dari ketua partai PKN Sumatera Selatan ini terbuka lebar dan berpotensi besar tidak ada lawan “tanding” untuk memperebutkan kursi nomor satu di Kabupaten Musibanyuasin nanti.
Sementara, bakal calon bupati Apriyadi Mahmud, Beni Hernedi dan Ahmad Toha yang digadang-gadangkan akan bertarung justru sampai saat ini masih belum lengkap partai pengusung dan pendukungnya.
Kondisi ini tentunya membuat partai politik yang masih belum mengeluarkan surat tugas/rekomendasi pada bakal calon bupati akan memotret bakal calon bupati yang telah mempunyai kesiapan partai pengusung.
Tentunya satu-satunya bakal calon bupati tersebut adalah Lucianty. Demikian diungkapkan pengamat politik kawakan Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL ketika dimintai pendapatnya melalui sambungan telepon, Jum’at (26/7).
“Konsistensi Lucianty dalam melakukan komunikasi politik di semua partai politik diakui sangat brilian. Terbukti sudah banyak partai politik yang mengusungnya, kalau tidak salah Nasdem, PKB, PAN, PKN, Hanura, Perindo. Ini tentunya merupakan modal utama untuk bisa maju dalam pilkada dan sudah dimiliki Lucianty.
Berbeda dengan bakal calon lainnya, hanya Apriyadi Mahmud yang sudah di dukung oleh PKS dan inipun masih belum cukup. Dengan kekurangan dukungan partai politik sebaga partai pengusung, tentunya akan susah untuk memenuhi syarat pencalonan yang ditetapkan KPUD.
Demikian juga dengan Ahmad Toha, belum satupun partai pengusung yang memberikan surat tugas/rekomendasi kalau saya baca dari media. Sekarang, tinggal Beni Hernedi yang merupakan ketua partai PDI-P, masih menunggu apakah mengusung dirinya atau tidak.
“Kalaupun Beni Hernedi akan maju dengan perahu PDI-P, masih juga membutuhkan partai politik lainnya untuk berkoalisi. Jadi peluang Lucianty untuk mendapatkan partai politik pengusung lainnya sangat besar. Artinya, Lucianty berpotensi besar tidak ada lawan alias melawan kotak kosong pada pilkada nanti,” ungkap pria yang sudah 28 tahun menekuni bidang survei perilaku pemilih di Indonesia ini.
Tiket partai politik saat ini di Muba memang menjadi krusial bagi bakal calon yang akan maju di pilkada. Selain itu, lanjut mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini mesin partai politik merupakan salah satu lokomotif yang kuat untuk mendongkrak elektabilitas dari bakal calon bupati.
Dengan semakin banyaknya partai politik yang telah mengeluarkan surat tugas atau rekomendasi ke Lucianty, di pastikan akan menambah daya dobrak kekuatan elektoral pengusaha SPBU tersebut. Kekuatann elektoral ini yang akan membuat partai-partai politik seperti Golkar, Gerindra dan PDI-P yang belum memutuskan pilihan akan mengusung bakal calon bupati diprediksi berpotensi besar akan mengusung Lucianty.
Hal ini dilihat dari trend dukungan (elektabilitas) dari kandidat yang akan maju pada pilkada. Berbeda dengan bakal calon bupati yang masih belum jelas mendapatkan dukungan partai politik, tentunya akan berdampak pada penurunan elektabilitas. Kondisi ini sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan dari para petinggi partai politik karena salah satu dasar untuk memutuskan dan mengusung calon Bupati Muba adalah instrument hasil survei.
“Partai politik biasanya kalau melihat hasil survei akhir, pasti akan melihat trend dukungan masing-masing calon bupati. Kalau dilihat dari dasar calon bupati yang telah mendapatkan dukungan partai politik dan di ekspose di media, Lucianty sudah banyak mendapatkan partai politik dan diprediksi trend elektabilitasnya akan positif ( naik ). Dasar inilah yang akan menjadi salah satu pertimbangan petinggi partai politik untuk mengusung bakal calon yang akan maju pada pilkada. Saya memprediksi, partai Golkar, Gerindra akan mengusung Lucianty dan tidak tertutup kemungkinan juga dengan PDI-P akan mengusung Lucianty. Jadi potensi Lucianty untuk melawan kotak kosong alias tidak ada lawan di pilkada Muba itu ada dan berpotensi besar,” pungkas Direktur eksekutif LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini dengan lantang. (Eps)
Komentar