PALEMBANG- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) meluncurkan Aplikasi Aksara Ulu (AKAS) guna melestarikan dan mempermudah generasi muda mengenal Aksara Ulu.
Aksara Ulu atau dikenal sebagai Aksara Kaganga merupakan huruf-huruf kuno yang populer pada Tahun 1925-1975 yang digunakan masyarakat bagian Ulu Sumsel dan ditemui di berbagai media tulis kuno seperti bambu, kayu, hingga kulit hewan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwista (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal di Palembang, Kamis, mengatakan pembuatan AKAS ini pihaknya bekerjasama dengan Universitas Bina Dharma bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga 28 huruf kaganga dalam Aksara Ulu yang terdaftar sebagai warisan budaya tak benda di Kementerian Pendidikan Budaya Risat dan Teknologi.
“Kami meluncurkan aplikasi AKAS sebagai bentuk upaya untuk melestarikan Aksara Ulu, Sumsel, serta mempermudah generasi muda dalam mempelajari Aksara Ulu,” katanya.
Ia menjelaskan dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat menerjemahkan Aksara Ulu ke dalam Bahasa Indonesia ataupun sebaliknya.
“Pada aplikasi ini nantinya terdapat cara penulisan Aksara Ulu, maka misalkan pengguna mau bikin surat ataupun kalimat, tinggal diketik seperti biasa, nanti aplikasi tersebut merubah kalimat Bahasa Indonesia menjadi huruf kaganga. Jadi seperti itu penerapan aplikasinya yang kami laksanakan, sehingga generasi muda semakin mudah dalam mempelajari Aksara Ulu,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sejumlah upaya lainnya untuk mengenalkan Aksara Ulu secara lebih luas ke masyarakat, seperti menerepkan Aksara Ulu dalam produk baju agar menjaga eksistensinya.
“Kami juga menargetkan nama jalan dan perkantoran pemerintah di Kota Palembang menggunakan Aksara Ulu,” kata Aufa.
Komentar