MBKM dan Reformasi Praktik Magang Mahasiswa

Dalam berbangsa dan bernegara, sektor Pendidikan menjadi penentu utama kemajuannya, sebab sebuah negara dan bangsa yang maju adalah yang maju pendidikannya juga. Pendidikan yang baik akan memberikan kontribusi berupa lulusan yang tidak hanya cerdas dari segi kemampuan akademik, namun juga cakap dalam bersosial dan menerapkan segala kemampuannya dalam praktik kehidupan sehari hari.

Pendidikan yang semacam ini tentu adalah Pendidikan tercipta melalui banyak faktor, salah satu diantaranya adalah faktor penyelenggaraanya yang terkonsep dengan baik.

Kebijakan instansi pemerintah juga menjadi begitu penting, kita tentu mengetahui, bahwa setiap pelaksanaan proses Pendidikan yang baik tentu harus didukung dengan kebijakan yang baik pula.

Dalam hal ini, di Indonesia khususnya, kebijakan Pendidikan menjadi tanggung jawab dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi atau dikenal sebagai Kemendikbudristek. Dengan kata lainnya, kebijakan sektor Pendidikan yang dilakukan oleh kemendikbudristek inilah yang menjadi penentu sejauh mana Pendidikan kita akan berlangsung memenuhi kemajuannya.

Melihat hari-hari ini kemendikbudristek nampaknya sudah mengeluarkan rangkaian kebijakan yang membawa semangat perbaikan proses Pendidikan. Merdeka belajar menjadi skema besar yang dibawa oleh kemendikbudristek dalam melangsungkan peran sertanya.

Secara sederhana, merdeka belajar membawa semacam perspektif baru dalam hal penyelenggaraan Pendidikan, Pendidikan sebagai laboratorium yang mengasah segenap sumber daya manusia yang lekat akan proses materil belaka coba ditransformasikan menjadi lebih praksis dan relevan dengan zaman yang semakin digital.

Reformasi Magang Mahasiswa
Praktik magang bagi mahasiswa misalnya menjadi salah satu dari kebijakan yang diubah betul tidak hanya dari segi teknis pelaksanaanya, tapi juga dari paradigma proses praktik magang itu sendiri.

Program yang dikenal dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini mebuka pintu kesempatan setiap mahasiswa untuk mampu menguatkan segi kemampuan baik skill dan mentalitas sebagai professional yang mumpuni.

Selain itu, magang dalam kampus merdeka ini jugamemberikan akses yang luas guna berjejaring di era digital ini dalam rangka membangun keterampilan kolektif

Selain itu, beberapa alasan mengapa magang kampus merdeka ini menjadi sangat relevan terhadap kebutuhan mahasiswa adalah antara lain :

1. Pertama, MBKM memberikan pengalaman mahasiswa yang mengikutinya untuk mampu menjalani pengasahan keterampilan yang tidak hanya berfokus pada jurusannya saja. Sebab magang dalam merdeka belajar ini, mahasiswa diperkenankan untuk memilih pengalaman di luar jurusannya. Hal ini tentu akan semakin menambah variabel keterampilan yang nantinya akan dimiliki setiap mahasiswa, apalagi misalnya setelah lulus nanti, pengalaman ini akan menjadi bekal yang sangat membantu mahasiwa dalam menjalani kehidupan pasca kuliah.

Artinya, Melalui magang ini, mahasiswa tidak lagi terkooptasi oleh jangkauan program studi yang ia jalani belaka, walaupun hal ini kemudian mengesankan nantinya mahasiwa menjadi tidak fokus terhadap perkuliahan yang ia alami, pengalaman yang ia dapatkan dari lintas program studi lain ini pula juga yang justru semakin mengeksplorasi segala potensi keterampilannya.

2. Kedua, tak hanya berhenti disitu, proses magang yang ada juga tidak lantas mengurangi pemenuhan akan administrasi akademik yang menjadi kebutuhan mahasiswa. Sebab praktik magang ini bisa dikonversikan menjadi nilai semester tanpa harus mengulang kegiatan belajar disemester yang ia lewatkan. Hal ini tentu akan sangat membantu jenjang mahasiswa dalam melangsungkan kuliah, pengalaman yang ia dapati tidak hanya berlaku sebagai bekal secara pragmatis belaka, tapi juga bsia bernilai secara akademik.

Mahasiswa yang mendapatkan kesempatan ini bukan tidak mungkin juga justru melalui pengalaman dan rekam jejak yang baik selama magang, ia bisa langsung mendapatkan akses pekerjaan sebagai tenaga professional nantinya di tempat ia magang.

3. Ketiga, praktik magang di MBKM menguatkan kemandirian mahasiwa dan mampu mengeksplorasi beragam potensi mahasiswa. Sebab, seperti apa yang disampaikan oleh Dian Aswita dalam jurnalnya tentang MBKM bagi mahasiswa kependidikan misalnya, MBKM ini membawa ruh pembelajaran dengan konsep learning by doing sehingga setiap mahasiswa mendapati kesempatan eksplorasi lebih dalam dan mengenali diri sendiri, serta mengenali sejak dini tentang lingkup dunia kerja. Kegiatan magang usaha yang dialami mahasiswa/i merupakan salah satu upaya dalam pengembangan pengetahuan, pembentukan keterampilan dan sikap yang nantinya dibutuhkan saat mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya dan bahkan memungkinkan mereka untuk menciptakan lapangan kerja baru (entrepreneurship).

Sejalan dengan hal tersebut, uraian lain misalnya seperti yang disampaikan oleh Effrisanti (2015), bahwa magang memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam meningkatkan soft skillsnya. Lebih lanjut, Baharuddin (2021) menyebutkan bahwa magang usaha merupakan upaya meningkatkan mutu lulusan yang siap bersaing dan membuka peluang usaha di era digital yang semakin deras tantangannya. Maka, magang semacam ini menjadi ajang penguatan baik mental dan intelektual yang dimiliki setiap mahasiswa, kasus angka pengangguran dan dekorelasi antara latar belakang Pendidikan dan pekerjaan yang didapati, minimnya inovasi keterampilan dalam aktivitas kerja setelah ia lulus akan semakin coba digerus dan perlahan lahan- dihilangkan. Hal ini tentu akan membawa gelombang keterbaikan proses bangsa dan negara kita.

4. Selanjutnya keempat, menguatkan karakter dan kepribadian bagi mahasiwa. Pengalaman yang dialami oleh mahasiswa melalui aktivitas magang ini tentu akan menjadi ajang pelatihan yang menguatkan karakter dan kepirbadian bagi para mahasiswa. Mahasiswa yang magang di instansi tentu akan dituntut memiliki kedisipilan sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan, melalui penggemblengan yang semacam ini yang barangkali tidak ditemui melalui pengalaman belajar teori dalam kelas tentu akan menjadi pengalaman yang berharga.

Seperti yang di sampaikan oleh Rizal Izmi Kusumawijayad dkk (2022) konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara selaras dengan konsep merdeka belajar. MBKM mengedepankan semangat belajar mandiri, inovatif, dan merdeka. Karena hal tersebut yang membantu anak tumbuh menjadi manusia utuh dan sepenuhnya menjadi pribadi yang memiliki kecakapan yang siap menyongsong masa depan. Di samping itu, konsep kampus merdeka mengarahkan mahasiswa untuk lebih siap kerja, bekerja sama, kreatif dan dapat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat (Siregar, Sahirah, & Harahap, 2020)

5. Kelima, dengan adanya praktik MBKM ini, optimalisasi tujuan Pendidikan tinggi juga bisa semakin diraih, hal ini karena MBKM ini juga diiringi dengan adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) No 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dimana setiap institusi diharapkan dapat melakukan transformasi pendidikan tinggi sejalan dengan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU). Delapan IKU yang menjadi landasan transformasi pendidikan antara lain 1) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak; 2) Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus; 3) Dosen berkegiatan di luar kampus; 4) Praktik mengajar di dalam kampus; 5) Hasil kerja dosen dapat digunakan masyarakat dan mendapatkan rekognisi internasional; 6) Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia; 7) Kelas yang kolaboratif dan partisifatif; dan 8) Program studi berstandar internasional. Implementasi IKU Nomor 2 terdapat program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MBSI) yang merupakan program untuk mengembangkan kemampuan hard skills maupun soft skills sehingga mahasiswa siap menjadi masyarakat 5.0.

Paling tidak, melalui MBKM ini, proses magang mahasiswa tidak hanya menjadi kebutuhan syarat akademik yang bersifat administratif belaka, namun juga naik kelas menjadi fator utama yang meluluskan gelombang generasi penerus bangsa yang berkemajuan. Tak boleh berpuas diri, pelaksanaan MBKM inilah, marilah kita kawal agar kebaikan yang diupayakan menjadi terus berkelanjutan dan terus memberikan progres pencerdasan kehidupan bangsa yang maksimal seperti apa yang menjadi tujuan didirikannyan Negara Indonesia Aaminn.

 

Penulis: Muhamad Ikhwan A. A, Manajer Program Al Wasath Institute

Komentar