Nanan dan Yaser Berpotensi Besar Lolos ke Senayan

PALEMBANG- SN Prana Putra Sohe (Nanan) dan Muhamad Yaser (Yaser) mempunyai potensi besar untuk lolos ke senayan terpilih sebagai anggoga DPR RI daerah pemilihan (dapil) satu provinsi Sumatera Selatan pada pemilu yang akan digelar 14 Febuari 2024.

Mantan walikota Lubuk Linggau dan keluarga Gubernur Sumsel H Herman Deru ini dalam tataran keterpilihan (elektabilitas) para caleg DPR RI dapil satu Sumatera Selatan berhasil menyodok diurutan papan atas.

Dua pendatang baru tersebut tentunya kedepan akan mengancam posisi incumbent DPR RI dapil satu Sumatera Selatan sehingga dipastikan akan terjadi persaingan yang kuat dalam satu bulan kedepan. Satu sisi dua pendatang baru akan mencoba menerobos benteng petahana dan satu sisi lain para petahana akan berusaha mengamankan tiket kursinya.

Nanan dan Yaser yang masih bermodalkan keterkenalan (popularitas) berada di bawah 55 % dan tingkat kesukaan (akseptabilitas) di atas 90 % tentunya secara statistik belum maksimal. Namun demikian, dua hal itu merupakan keuntungan bagi dua pendatang baru itu karena ruang gerak untuk meningkatkan elektabilitas sangat terbuka. Apabila dilihat dari trend survei, tingkat popularitas dan akseptabilitas Nanan dan Yaser masih tetap berbanding lurus (linear) dengan elektabilitasnya.

“Nama SN Prana Putra Sohe (Nanan) dan Muhamad Yaser (Yaser) inilah yang cukup kuat tarikan elektabilitasnya dibandingkan nama-nama caleg pendatang baru lainnya. Elektabilitasnya sudah menyodok pada papan tataran papan atas (empat besar) dari para caleg DPR RI dapil satu Sumsel baik pada pertanyaan terbuka (top of mind) maupun semi terbuka (dengan menyodorkan seluruh nama-nama caleg DPR RI dapil satu Sumsel sesuai yang ada di Daftar Calon Sementara (DCS). Elektabilitas SN Prana Putra Sohe dan Muhamad yaser berada di atas tujuh persen. Adapun nama caleg lainnya yang berada di bawah SN Prana Putra Sohe masih harus berjuang keras untuk mendongkrak elektabilitasnya,” kata Direktur eksekutif LKPI, Arianto, M. I.Kom,Pol ketika dibincangi media lewat telepon, Rabu, Jakarta (27/9).

Dikatakan pria yang juga pengamat politik nasional ini, kuatnya tarikan elektoral SN Prana Putra Sohe terlihat dari figur yang kuat selama dia memimpin kota Lubuk Linggau pada masa kepemimpinanya. Sosok yang perhatian pada rakyat, sudah ada bukti nyata, gemar blusukan, sering melakukan pertemuan tatap muka/pertemuan umum di masyarakat, mudah ditemui dan visioner merupakan alasan mendasar pemilih menjatuhkan pilihannya pada alumni Fisip Unsri tersebut. Disamping itu adanya sumbangsih dari dukungan pemilih partai PKB yang mayoritas ke SN Prana Putra Sohe membuat tambahan elektabilitasnya bisa menyalip nama-nama caleg incumbent DPR RI yang juga akan maju kembali pada pemilu legislatif kedepan. Secara statistik, dengan elektabilitas yang kalau dikonversi dengan hitungan angka pemilih, SN Prana Putra Sohe menenpati kursi ke empat (saat survey digelar.)

“Temuan ini menjadi indikator bagi caleg DPR RI dapil satu Sumsel bahwa ada delapan kursi yang disediakan, namun ada satu nama yakni SN Prana Putra Sohe yang mulai merapat elektabilitasnya dan mengancam incumbent DPR RI. Kalau dilihat dari urutan sentiment partai politik, elektabilitas partai PKB juga cukup baik dan berada di urutan kelima (7,5 %). Secara sentiment partai politik, peluang tujuh partai yang berpotensi meloloskan calegnya yakni PDI-P, Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, Demokrat dan PAN. Nama-nama tersebut adalah Eddy Santana Putra, Muhamad Yaser, Fauzi H Amro, SN Prana Putra Sohe, Ishak Mekki, Riezky Aprilia, Kahar Muzakir dan Hafizs Tohir. Ada satu nama juga pendatang baru yang juga sangat berpotensi masuk senayan, yakni Muhamad Yaser dari partai Nasdem. Kemungkinan besar ada dua kursi yang akan direbut satu partai untuk menempatkan calegnya di DPR RI tahun mendatang dan ditambah satu pendatang baru dari partai PKB,” ungkap lelaki yang gemar memakai baju batik ini dengan lantang.

Survei LKPI digelar Agustus akhir dan bulan September 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancvara tatap muka yang melibatkan 430 responden yang tersebar secara proporsional di kabupaten dan kota dapil satu provinsi Sumatera Selatan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dangan selang kepercayaan 95 % dan tingkat kesalahan (marjin of error) +/-5%.

Bawaslu

Komentar