Pagelaran Wayang Kulit dan Sedekah Bumi Mardiharjo Memukau Warga

ELNEWS — Suasana kemerdekaan Republik Indonesia yang telah memasuki usia ke-78 tahun masih dirasakan dalam berbagai kegiatan di seluruh pelosok negeri. Pemerintah Desa P1 Mardiharjo, dengan semangat kebersamaan bersama warganya, menyelenggarakan pagelaran wayang kulit yang dikenal dengan sebutan “sedekah bumi”.

Acara yang diprakarsai oleh panitia ini berhasil menarik perhatian warga sekitar serta tamu kehormatan, termasuk Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud dan Dian Prasetio, SH, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bidang perdagangan pusat, serta Brigjen.pol Djoko Prihadi SH.MH, Kepala BNNP Sumatra Selatan. Pementasan wayang kulit dan sedekah bumi ini berlangsung di kediaman Sugianto, kepala desa setempat pada Jumat (18/08/2023) malam.

Malam yang penuh dengan kehangatan itu dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud, Brigjen Pol. Djoko Prihadi dari BNNP Sumsel, Dian Prasetio SH dari KADIN RI, Rosalia anggota DPRD Mura, Camat Purwodadi Erman, Kepala Desa SE Kecamatan Purwodadi, tokoh agama, tokoh adat, serta ribuan warga Desa P1 Mardiharjo.

Dalam sambutannya, Sugianto, kepala desa Mardiharjo, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Mardiharjo dan para donatur yang telah memberikan dukungan dalam penyelenggaraan acara bersih desa.

“Pada malam ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Musi Rawas, Wakil Ketua Umum KADIN RI, serta Kepala BNNP Sumsel. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi warga kami. Juga terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan desa, warga masyarakat, dan donatur yang telah berkontribusi sehingga acara ini berjalan dengan sukses,” ujar Sugianto.

Waketum KADIN RI, Dian Prasetio, SH, berbicara tentang makna sedekah bumi sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas segala nikmatnya.

“Sedekah bumi adalah wujud nyata rasa syukur kita kepada Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan segala kenikmatan kepada kita,” ujar Dian Prasetio.

Sementara itu, Bupati Musi Rawas Hj Ratna dalam pidatonya menjelaskan bahwa Bersih Desa merupakan tradisi turun-temurun yang menggambarkan harmoni antara manusia dan alam.

“Bersih desa adalah warisan budaya nenek moyang, terutama di wilayah Kabupaten Musi Rawas, yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Selain itu, ini juga merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen, kesejahteraan, dan kesehatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Bupati Ratna. (den)

Komentar