PDAM Tirta Musi Lakukan Pengurangan Produksi di 5 IPA, Ini Alasannya

ELNEWS – Perusahaan Umum Tirta Musi (PDAM) Tirta Musi saat ini masih mengurangi produksi air bersih. Pengurangan produksi air bersih yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi kekeruhan Sungai Musi yang fluktuatif/ atau tidak tetap.

Standar tingkat kekeruhan (turbidity) Sungai Musi yang jadi bahan baku PDAM Tirta Musi pada Rabu 15 Maret 2023 mencapai 1.300 NTU.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan turbidity Selasa 14 Maret lalu di Intake Karang Anyar yang mencapai 4.075 NTU sedangkan normalnya 65-95 NTU, dan di Intake 1 Ilir mencapai 2.130 NTU sedangkan normalnya 75-110 NTU.

Direktur Operasional Perumda Tirta Musi, Cik Mit mengatakan bahwa turbidity 150-200 NTU, itu pun jika turun hujan. “Karena tingkat kekeruhan ini fluktuatif maka pengurangan debit air juga fleksibel,” katanya kepada media di Palembang, Rabu (15/3).

Melihat kondisi turbidity saat ini ada lima Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikurangi produksinya.

1. IPA Polygon 2 memiliki kapasitas 150 liter per detik mengurangi pengurangan 9 liter per detik sampai 15 liter per detik.

2. IPA rambutan memiliki kapasitas 1050 liter per detik mengalami pengurangan 55 liter per detik sampai 65 liter per detik.

3. IPA 3 Ilir memiliki kapasitas 1.250 liter per detik mengalami pengurangan 35 liter per detik sampai 45 liter per detik.

4. IPA Borang memiliki kapasitas 240 liter per detik mengalami pengurangan 5 liter per detik sampai 10 liter per detik.

5. IPA Karanganyar memiliki kapasitas 1300 liter per detik mengalami pengurangan 50 liter per detik sampai 55 liter per detik.

Dengan adanya pengurangan kapasitas produksi di IPA tersebut menyebabkan pengurangan debit distribusi air di wilayah pengaliran diantaranya Unit Pelayanan Rambutan, Unit Pelayanan Km 4, Unit Pelayanan 3 Ilir, Unit Pelayanan Karang Anyar, Unit Pelayanan Kalidoni, Unit Pelayanan Alang-alang Lebar dan Unit Pelayanan Sako.

“Setidaknya ada 30 ribu pelanggan yang terdampak, tapi bukan berarti sama sekali tidak mendapatkan pasokan air,” katanya.

Sebab, PDAM Tirta Musi mengambil langkah dengan mengurangi pengaliran di daerah-daerah pengaliran 24 jam, untuk menyebarkan air ke wilayah pinggiran agar tidak ada masyarakat yang tidak dapat air

“Dampak dari air baku sangat keruh ini memang berdampak ke pelanggan air tidak sejernih yang sebelumnya tapi tetap layak dikonsumsi,” katanya

PDAM serta musik memohon maaf apabila terjadi gangguan pendistribusian air ke wilayah pelayanan IPA yang kapasitasnya berkurang dan kualitas yang sedikit menurun namun diupayakan tetap memenuhi standar regulasi Permenkes nomor 492 tahun 2010.

Apabila kekeruhan air Sungai Musi berangsur normal kembali maka kapasitas produksi akan ditingkatkan lagi.

“Jika terjadi darurat air, kami akan mengirim tedmon atau tanki air untuk warga,” katanya. (Rillis/Putra)

 

Bawaslu

Komentar