Program Pemagangan Jepang, Diharapkan Mengurangi Angka Pengangguran

PALEMBANG- Sebanyak 192 peserta dari Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) kini mengikuti seleksi program pemagangan Jepang yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Pemagangan ke Jepang (IKAPEKSI) bekerja sama dengan IM Japan.

Perwakilan DPP IKAPEKSI, Wahyu menyebut bahwa program ini memberikan peluang bagi peserta untuk bekerja di berbagai sektor industri di Jepang selama 3 hingga 5 tahun, mulai dari otomotif, pertanian, peternakan, hingga konstruksi.

“Tidak ada kuota khusus untuk penerimaan di Jepang, seleksi ini dilaksanakan di setiap provinsi. Tahun lalu, sekitar 400 peserta berangkat,” ungkap Wahyu, Senin (30/9/2024).

Program pemagangan ini memiliki durasi 3 hingga 5 tahun, di mana para peserta akan ditempatkan di berbagai industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil.

Salah satu perbedaan utama antara pemagangan dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah adanya kompensasi finansial yang signifikan setelah selesai program.

Peserta yang menyelesaikan 3 tahun pemagangan akan menerima uang sebesar 50 juta rupiah, sementara yang menyelesaikan 5 tahun akan mendapatkan 90 juta rupiah.

“Dana ini nantinya bisa digunakan oleh peserta untuk membuka usaha setelah mereka kembali ke Indonesia,” jelas Wahyu.

Selama mengikuti pemagangan, para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja internasional, tetapi juga menerima berbagai fasilitas dari perusahaan di Jepang.

Mulai dari uang saku bulanan, hingga tempat tinggal, biaya gas, dan kebutuhan lain yang semuanya ditanggung oleh pihak perusahaan. Dengan fasilitas ini, peserta dapat menabung dan mengumpulkan uang saku secara penuh.

“Para peserta mendapatkan uang saku yang bisa mereka simpan sepenuhnya, karena kebutuhan tempat tinggal dan lainnya ditanggung oleh perusahaan,” tambah Wahyu.

Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi IKAPEKSI Sumsel, WS Purba mengungkapkan program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran.

“Ini kan berarti mereka mendapatkan pengalaman kerja dan sepulangnya membuka peluang kerja artinya mengurangi angka pengangguran,” katanya.

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana para peserta yang melakukan seleksi.

“Kita minta pemerintah untuk membantu mulai dari sarana dan prasarana serta logistik, karena ada pula peserta yang dari keluarga kurang mampu yang mempunyai cita-cita,” ungkapnya.

Sementara itu A Rosyadi, Kabid Lattas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Selatan menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya program magang ke Jepang yang diselengggarakan Ikapeksi tersebut.

Menurutnya, program ini sangat baik untuk menekan angka pengangguran di Sumsel. Untuk tahun ini sudah ada 260 pemuda/pemudi di Sumsel yang berangkat magang ke Jepang.

Ke depan Pemprov Sumsel diakuinya akan menganggarkan dana untuk pelatihan daerah para calon peserta di Sumsel. Dimana, selama ini para peserta masih harus mengeluarkan dana pribadi sebelum nantinya akan mengikuti pelatihan nasional di Bekasi dan berangkat ke Jepang.

“Nanti kita usulkan anggran tahun depan untuk subsidi kalau bisa gratis untuk pelatihan daerah para peserta magang ini.

Kami juga meminta agar para peserta ini menjaga atitude selama magang ke Jepang, apalagi mereka membawa nama baik Indonesia khususnya Sumsel,” tutupnya. (Pra)

Bawaslu

Komentar