Protes Keras Dilayangkan KADIN Sumsel

PALEMBANG- Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumsel, Affandi Udji mengaku telah menyampaikan nota protes atas dugaan kesengajaan dalam penghapusan salah satu poin dalam rundown acara Rakernas Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) yang berlangsung di Palembang, pada Senin 5 Desember 2022 lalu.

Poin yang diduga sengaja dihapus dalam rundown itu adalah penyampaian kata sambutan dari Ketum KADIN Pusat, Arsjad Rasyid. Dikatakan Affandi nota protes itu juga disampaikan oleh Kadin Pusat. “Kita belum bisa memastikan ini perkara suka atau tidak suka. Namun, pada saat acara itu Ketum seharusnya menyampaikan sambutan namun tidak tersampaikan karena rundown dihapus. Sehingga kita (Kadin) sudah sampaikan (protes),” ujar Affandi.

Penghapusan rundown penyampaian kata sambutan ini menjadi sesuatu yang janggal dalam acara resmi. Apalagi, Kadin merupakan lembaga yang menaungi APJI dan sudah diatur dalam Undang-Undang. Peran Kadin dalam pembangunan secara nasional dan daerah cukup penting, sehingga Affandi menyayangkan terjadinya hal seperti ini.

“Salah satu peran Kadin adalah memajukan peran ekonomi dan juga membantu pemerintah dalam menciptakan iklim investasi, mengundang investor untuk tidak hanya memajukan daerah tetapi juga ekonomi nasional. Sayangnya, masalah ini juga sudah sampai ke pusat,” kata Affandi.

Dijelaskan olehnya, pihak protokol Pemprov Sumsel sudah memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Namun, menurutnya protokoler Pemprov Sumsel cenderung untuk melempar kesalahan kepada protokoler Kementerian. “Padahal kami juga sudah mengonfirmasi protokol kementerian dan menurut mereka semua ada di tangan protokoler pemprov (Sumsel),” lanjut Affandi.

Tidak sekadar masalah profesionalitas, sebab menurut Affandi materi yang akan disampaikan oleh Ketum KADIN dalam rakernas itu apabila tersampaikan, dapat memberi motivasi dan pengaruh positif tidak hanya bagi anggota APJI juga tamu undangan yang hadir, tetapi juga seluruh pengusaha yang tergabung dalam KADIN Sumsel.

Selain nota protes, Affandi juga menyebut jika KADIN mengirimkan permintaan klarifikasi kepada Kementerian PPA yang hadir dalam acara karena seperti disebutkan oleh protokol Pemprov Sumsel kepada Kadin Sumsel, bahwa protokol Kementerian tersebutlah yang menghapus salah satu rundown acara itu.

Sebelumnya diberitakan, acara Rakernas Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) yang berlangsung di Palembang, pada Senin 5 Desember 2022 lalu, berujung polemik lantaran diduga adanya sabotase dari oknum protokol Pemprov Sumsel karena penghapusan kata sambutan Ketua Umum KADIN secara sepihak.

Peristiwa tersebut sontak membuat pengurus Kadin dan peserta yang hadir kaget. Pada acara seremonial yang dihadiri Wagub Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati berkesempatan memberikan Sambutan pada acara tersebut, termasuk Ketua Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid juga didaulat untuk memberikan sambutan.

Karena berhalangan hadir, Ketua Kadin Indonesia, mewakilkannya kepada Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel Afandi Udji untuk membacakan sambutannya pada acara Rakernas APJI tersebut sesuai dengan rundown yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tapi faktanya, tiba-tiba hilang, sementara dari pihak Kadin sendiri sudah bersiap memberikan sambutan. “Kami sangat kecewa terhadap oknum protokol Pemrpov Sumsel yang meniadakan sambutan dari Ketua Umum KADIN,” kata Ketua Umum KADIN Sumsel H Affandi Udji saat menyampaikan keberatan di kantor KADIN Sumsel, Selasa (6/12).

Dilanjutkan Affandi, pihaknya meminta klarifikasi terhadap oknum protokol pemprov Sumsel yang telah meniadakan sambutan Ketua Umum KADIN secara sepihak. “Padahal dalam rundown sudah dimasukkan Ketum Kadin yang diwakili Ketua Umum KADIN Sumsel akan menyampaikan sambutan”, jelas Affandi.

Pihaknya juga sangat kecewa terhadap oknum protokol tersebut dan pihaknya juga minta protokol bekerja secara profesional. “Pihak APJI, KADIN dan semua sudah menjelaskan kronologisnya terkait oknum protkol yang mendelete hal itu. Kami akan berkirim surat secara resmi kepada Gubernur Sumsel terkait hal ini yang ditembuskan ke Presiden Joko Widodo,”, ujarnya.

Sementara Panitia Rakernas APJI mengaku tidak mengetahui pesti alasan kenapa sambutan ditiadakan. Padahal panitia sudah membuat jadwal yang sesuai dengan undangan. “Tidak boleh dari protokoler, protokol Kementrian dan Pemprov. Kita juga sedih jadwal acara kita diacak-acak oleh protokol. Semalam juga gitu, kita bingung juga,” kata Ana panitia Rakernas APJI.

Bawaslu

Komentar