Semua Korban Jembatan Roboh di Lalan yang Hilang Sudah Ditemukan

MUSI BANYUASIN- Tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban atau korban kelima yang hilang dalam insiden ambruknya jembatan Lalan usai ditabrak kapal tongkang bermuatan Batubara pada Senin (12/8/2024) malam.

Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengatakan dipencarian hari kedua Rabu (14/8/2024) siang personel gabungan menemukan satu orang korban hilang yang merupakan korban kelima sekaligus korban terakhir atas nama Ribut Riyadi (34) dalam peristiwa ambruknya jembatan Lalan.

“Sebelumnya dini hari dan pagi tadi kita berhasil menemukan empat orang korban yaitu atas nama Kusdio (42), Hendra Hanlipi (15), M. Alansyah (15) dan Misbahul Munir (31) semuanya ditemukan dalam kondisi meninggal tak jauh dari lokasi kejadian,”kata Raymond kepada wartawan dalam rilisnya Rabu (14/8/2024).

Dijelaskan Raymond korban kelima ditemukan sekitar pukul 10.10 WIB mengapung di tengah sungai Lalan atau sekitar radius 100 M dari lokasi awal kejadian dalam keadaan meninggal dunia. “Selanjutnya korban kami evakuasi dan di bawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga,”jelas Raymond

Dengan telah ditemukannya seluruh korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Semua Unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian seperti TNI AL, Polairud, Polsek Sungai lalan, Koramil sungai lalan, BPBD Muba serta masyarakat serta unsur SAR lainnya dikembalikan kekesatuannya masing-masing.

Diberitakan sebelumnya jembatan P.6 perairan sungai Lalan roboh setelah dihantam Kapal Tugboat Medelin spirit di nahkodai oleh Khomsyah Alief agen Wistara Internasional Maritim (WIM) yang menggandeng tongkang Sentana jaya bermuatan batubara dari Jetty PT. Sriwijaya Bara Logistic yang di asist oleh TB. Paris 22 (PT. Apau Sejahtera Abadi) di Nahkodai oleh Marlion, pada saat sebelum pengolongan melintasi jembatan P.6 posisi tongkang masih dalam alur persiapan pengolongan melalui jembatan tengah, pada saat kapal assist TB. Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan1 kolong dari tanda V TB. Mendelin spirit masih continue maju dengan speed 2,3 knot posisi tongkang dalam posisi tidak aman dalam jarak ± 100 meter.

Mendapatkan informasi dari assist disuruh tembak 2 kolong tanda V ke kiri agar dapat posisi terbebas dari tiang jembatan sebelah kanan turun, semakin dekat tongkang masih dalam kondisi belum aman dengan tiang jembatan Assist TB. Paris 22 menginfokan untuk tarik kanan kapal agar haluan mau di balas kiri akan tetapi sudah di upayakan maksimal dengan RPM mesin full posisi tongkang hanya bergerak lambat ke kiri dan Nahkoda mengambil keputusan untuk menetralkan RPM Mesin kapal TB. Medelin agar menghindari benturan.

Posisi tongkang tidak bisa dikondisikan lagi dan tongkang haluan kanan menghantam pelindung tiang jembatan (Dolphin) dan menubruk tiang jembatan sebelah kanan yang mengakibatkan ambruknya 2 ruas jembatan dan 1 tiang jembatan sebelah kanan turun. Dari kejadian tersebut dilaporkan 5 orang hilang, 7 orang mengalami luka ringan, 1 orang mengalami luka berat.(edw)

Komentar