Tiga Daerah di Sumsel Status Siaga Karhutlah

PALEMBANG- Juli 2024 diprediksi Sumsel masuk musim kemarau, mengantisipasi itu maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah). Ada tiga daerah yang status siaga yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman. “Iya Sudah 3 daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla. OKI, Muba dan Banyuasin sudah menetapkan siaga Karhutla Mei kemarin,” ujar dia.

Menurutnya, peningkatan status siaga ketiga daerah tersebut karena menjadi daerah penyumbang Karhutla. “Pada saat kemarau daerah itu sering terjadi karhutla lantaran memiliki lahan gambut yang cukup luas, terutama OKI,”

Lanjutnya, saat ini ketiga SK tersebut sudah ada. Sedangkan untuk SK Siaga provinsi masih proses di biro hukum.

“Pemprov sudah bisa menetapkan status siaga darurat. Minggu-minggu ini mungkin sudah keluar SK-nya. Setelah ini akan dilakukan Rakor bersama seluruh daerah dan apel siaga bersama Forkopimda dan pihak terkait lainna untuk memitigasi bencana Karhutla,” katanya.

Diungkapkannya, prediksi BMKG menyebut jika musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juli-Agustus. Meski hanya 2 bulan, dia tetap melaksanakan kesiapsiagaan hingga musim kemarau selesai.

“BMKG menyebut puncak kemarau hanya Juli-Agustus, hanya 2 bulan. Berbeda dengan tahun lalu, kesiapsiagaan kita sudah dilakukan sejak Maret 2023,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi cuaca di Sumsel pada tahun ini berbeda dengan 2023. Waktu hujan pada tahun ini cukup panjang, bahkan sejumlah daerah beberapa kali banjir.

“OKU, OKU Selatan, Muara Enim kemarin kebanjira. Sementara di Muba, OKI, Banyuasin dan lainnya sudah pancaroba. Makanya 3 daerah tidak terdampak banjir sudah bertahap menyiapkan status siaga Karhutla,” tambahnya.

Pada tahun lalu, ada 12 daerah yang rawan Karhutla. Tahun ini, pihaknya belum bisa memprediksi, namun daerah rawan yang dipastikan Karhutla bakal ada di OKI, OI, Muba, Banyuasin dan lainnya.

“Kita juga akan antisipasi kebakaran di TPA agar tak terjadi seperti tahun lalu,” katanya.

Memitigasi Karhutla, kata dia, pihaknya juga akan meninjau sejumlah perusahaan perkebunan yang rawan Karhutla. Peralatan dan perlengkapan juga akan dicek agar Karhutla di wilayah konsesi milik perusahana bisa teratasi dengan baik. “Kita akan memastikan daerah dan perusahaan tersebut siap dengan peralatan,” pungkas dia.

Korbid Obeservasi dan Informasi Stasiun Metrologi SMB II Palembang Veronika Sinta Andayani menambahkan, Saat ini masih pancaroba dan belum masuk musim kemarau, namun sudah mendekati awal musim kemarau.

Menurut dia, kondisi cuaca cenderung tidak menentu. Dimana panas dan tiba mendung hingga hujan. Kira-kira sebagian besar wilayah Sumsel di dasarian ke 2 (sekitar tgl 10 – 20) bulan Juni ini diprakirakan akan memasuki awal musim kemarau.

“Namun perlu dicatat bahwa potensi hujan masih tetap ada namun sudah mulai menurun dari intensiatasnya maupun jumlah hari terjadinya,” pungkas dia.

Komentar