PALEMBANG- Masih rendahnya tingkat pemahaman para pelaku UKM mengenai akuntansi atau transaksi pencatatan keuangan khususnya para pengrajin Songket di Desa Muara Penimbung Ulu, Ogan ilir mendorong para Dosen FE Unsri Jurusan Akuntansi untuk melakukan pengabdian masyarakat mengenai sistem yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan bagi pengrajin songket di Desa Muara Penimbung Ulu, Ogan Ilir melalui aplikasi SI APIK
Ketua pelaksana Patmawati, SE.,M.Si.,Ak mengatakan mengatakan, Pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kondisi naik turun yang tidak stabil yang diakibatkan oleh adanya pandemic covid-19. Perekonomian global menuntut masyarakat untuk memiliki tingkat literasi keuangan yang memadai sehingga masyarakat mampu menghadapi persaingan global saat ini. Berdasarkan realita di masyarakat, literasi keuangan sangat dibutuhkan saat ini.
Namun tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keuangan masih rendah. Upaya meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya keuangan perlu dilakukan dengan adanya edukasi mengenai literasi keuangan.
Menurut hasil survei yang dilakukan (Otoritas Jasa Keuangan, 2013) tingkat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 21,84%, sedangkan survai (Otoritas Jasa Keuangan, 2016) menunjukkan tingkat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 29,66%. Tingkat literasi ini masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.
Untuk itu, sambung dia, UMKM bisa memanfaatkan dan melakukan pencatatan transaksi keuangan bagi pengrajin songket di Desa Muara Penimbung Ulu, Ogan Ilir melalui aplikasi SI APIK. “SiApik merupakan sebuah sistem aplikasi pencatatan informasi keuangan yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia,”
Ia mengatakan, aplikasi ini dapat mencatat jenis transaksi sederhana bagi usaha perorangan/usaha mikro ataupun usaha skala kecil. Aplikasi catat keuangan Bank Indonesia ini bisa diunduh melalui Google Play Store dan bisa diakses secara oflline sehingga para pengrajin songket yang berada di wilayah yang koneksi internetnya tidak stabil tetap bisa menggunakan aplikasi ini tanpa kendala.
Keamanan data pengguna di dalam aplikasi ini juga terjamin, para pelaku UKM juga bisa memasukkan password yang bisa disetel guna mengamankan data transaksi. Adapun tujuan penyusunan aplikasi SI APIK adalah agar para pelaku usaha kecil mikro lebih melek finansial. Minimal mereka bisa membedakan antara aset dan utang maupun piutang.
Aplikasi ini juga diharapkan mampu menggantikan sistem pencatatan manual yang biasa digunakan oleh para pelaku usaha kecil mikro untuk melakukan pembukuan.
“Kegiatan pengabdian mengenai pemanfaatan Aplikasi SI APIK ini sangat sangat dibutuhkan oleh usaha kecil mikro di Desa Muara Penimbung Ulu khususnya pengrajin songket. Hal ini dikarenakan aplikasi ini dapat membantu mereka dalam menjalankan kegiatan usahanya,” pungkasnya.
Komentar