Tingkatkan Produksi Beras, Mentan Optimalisasi Lahan Rawa Sumsel

Banyuasin – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni kunker dalam rangka kegiatan upaya khusus (Upsus) optimalisasi lahan rawa. Kegiatan di Desa Sumber Hidup, Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024).

Tinjauan itu untuk melihat aktivitas tabur benih padi yang dilakukan petani di lahan sawah 22 ribu hektar. Sekaligus memberi bantuan benih kepada petani untuk tiga bulan pertama 2024.

Provinsi Sumsel mendapat 100.000 hektar perluasan lahan pada semester I dan 100.000 hektar selanjutnya pada semester II.

“Kami siap untuk menyukseskan program itu. Kami juga akan optimalkan penggarapan lahan yang dikembangkan di Sumsel,” ujar Fatoni.

Mentan mengungkapkan, pemerintah akan menambah kuota pupuk menjadi 9,5 juta ton dari anggaran 2024. Penambahan itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani yang selama ini kerap terkendala.

“Insya Allah petani tidak usah risau dan khawatirkan pupuk, Pak Presiden sudah memenuhi kebutuhan petani seperti 2014-2018 juga kuantum pupuk 9,55 juta ton,” ungkapnya.

Sementara Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam mengatakan, wilayahnya masuk 10 daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.

“Bahkan menjadi satu satunya di Pulau Sumatera dengan Produksi Sawah Banyuasin Tahun 2022 (BPS), Produksi GKG 895.260 ton, produksi beras 514.108 ton, luas tanam 228.709 ha, luas panen 177.558 ha, luas baku sawah sementara data ATR BPN 194.240,13 ha,” jelas Rustam.

Sebagai informasi, kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Sumsel semester I ditarget 98 ribu hektar di Banyuasin 22 ribu hektar dan saat ini sudah diolah 4.400 hektar dengan rata-rata produksi  5,1 ton per hektar padi IP 100 dan IP 200.

Kegiatan meliputi rehabilitasi saluran, pembangunan saluran irigasi, pembangunan pintu air, penggunaan pompa dan kegiatan olah tanah.

Selain di Banyuasin, program ini juga dialokasikan di Kabupaten OKI sebesar 65 ribu hektar dengan rata-rata produksi  5,7 ton per hektar dan benih IP150-200.

Selanjutnya, Muara Enim dengan luas alokasi 2.400 hektar dengan jumlah roduksi 4,3 ton per hektar. Ogan Ilir (OI) dengan alokasi oplah rawa 400 hektar, produksi 2-3,5 per hektar dan OKU Timur 5.000 hektar dengan produksi 3-5 ton per hektar.

Bawaslu

Komentar