ELNEWS – Kasus pembunuhan terhadap korban seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni bernama Wasila (40) bersama anak perempuannya berinisial FAW (16) di Palembang menemui titik terang.
Satu tersangka yakni bernama Suganda (31) warga Jalan Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning itu berhasil diamankan Polisi gabungan Satreskrim, Jatanras, Polsek Sukarami Palembang.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono dampingi Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SIK membenarkan penangkapan tersebut.
“Ini pelaku ditangkap ditempat keponakannya di Lorong Sanjaya, Kecamatan Sukarami Palembang Sumsel sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono saat pres rilis di Mapolrestabes Palembang, Rabu (17/4/2024).
Dia mengatakan, bahwa untuk motif pelaku pembunuhan ini, dikarenakan dendam tidak digaji pada saat bekerja bersama korban.
“Ini motif yang kami dapatkan pelaku dendam tidak digaji pada saat bekerja dengan korban,” ujar Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono.
Dia menerangkan sebelum kejadian bermula dia (pelaku) diajak oleh suami korban untuk menebang pohon dengan upah ratusan ribu rupiah.
“Dia (pelaku) diajak bekerja borongan nebang pohon oleh korban sekali ikut dikasih Rp150.000 ribu perhari. Namun pelaku hanya dikasih uang Rp1.500.000 juta oleh korban saja, padahal perjanjiannya Rp3.000.000 juta dari total borongan menebang pohon,” ujar Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono.
Lanjut Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono mengaku, merasa kesal pelaku pun mendatangi rumah korba.
Namun, saat dirumah pelaku tidak bertemu dengan Anung melainkan dengan istri Anung yakni bernama Wasila (40).
Cekcok mulut pun terjadi antara pelaku dan istri korban yang saat itu berada di garasi rumah korban dan pelaku pun mengunci garasi pintu rumah korban serta mengejar Wasila maupun langsung menghabisinya dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis pisau yang dibawa oleh pelaku.
Usai membunuh Wasila, pelaku Suganda mendengar bila anak perempuan yakni bernama Farah Atika Wasila menelpon Suami dan memutuskan untuk membunuhnya juga.
“Dia langsung bunuh anak perempuannya, karena anak laki-laki menelepon Suami korban,” ungkap Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono.
Mengetahui hal itu pelaku yang masih ada di dalam rumah sempat melihat dan kabur melalui pintu dapur rumah korban.
“Dia sempat ingin membunuh suaminya. tapi karena dia sudah takut dan langsung mengurungkan diri,” jelas Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono.
Dia menambahkan, sudah dibunuh semua, dia (pelaku) langsung bersembunyi di sebuah rumah kosong dan mengganti baju serta barulah dia keluar.
“Dia (pelaku) bersembunyi sebuah rumah kosong dan menggantikan baju serta barulah kabur,” terang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono. (WO)
Komentar