TMC Diperpanjang Sepekan, Wilayah Karhutla belum Hujan  

PALEMBANG – Seminggu pelaksanaan teknik modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan di Sumatera Selatan (Sumsel) sudah berefek pada turunnya hujan di beberapa daerah. Namun, untuk daerah yang menjadi target TMC karena terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sehingga menimbulkan kabut asap, belum terjadi hujan.

“Sudah terjadi hujan di Lahat, Prabumulih dan Muara Enim serta beberapa daerah lainnya,” ujar M Iqbal Alisyahbana, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Jumat (6/10). Hal itu membuat TMC yang telah dilakukan sejak 1-6 Oktober, dilakukan perpanjangan hingga 12 Oktober.

Pelaksanaan TMC karena melihat potensi awan penghujan yang masih cukup besar dan masih luasnya Karhutla di Sumsel. “Kami sudah berkoordinasi dengan Deputi Darurat BNPB terkait pelaksanaan TMC di Sumsel. TMC di Sumsel diperpanjang 7-12 Oktober nanti,” katanya.

Ia menyebut, potensi awan penghujan pada 7-12 Oktober cukup besar di Sumsel. TMC pada tahap awal di atas wilayah Sumsel dilakukan 1-2 kali penerbangan (sorti) perhari, dimana ada 1.000 kilogram garam yang ditebar dalam satu kali sorti. “Potensi awan penghujan pada 7-12 Oktober cukup besar, Insya Allah bisa 2-3 kali sorti per harinya,” bebernya.

Untuk perpanjangan itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pusat. “Memang kami lakukan secara intens termasuk dalam pelaksanaan TMC. Dan karena itu, sampai sekarang, pesawat TMC masih stand by di Palembang,” jelasnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan, TMC di Sumsel menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan Pemprov Sumsel dalam mengatasi Karhutla yang sampai saat ini masih terjadi. “Kita sudah ajukan penambahan pelaksanaan TMC di Sumsel,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri, Manggala Agni dan pemerintah kabupaten/kota untuk menambah personel pemadam. “Kita juga akan memaksimalkan water bombing,” jelasnya. Pihaknya, jug akan akan menggeser anggaran, baik di provinsi maupun daerah untuk menekan semakin luasnya Karhutla. “Kebutuhan anggaran masih kita hitung dan carikan sumbernya, baik dari pemda maupun swasta,” tukasnya.

Komentar