PALEMBANG- Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tengah menghadapi tantangan besar dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Meskipun angka kemiskinan di Palembang telah menunjukkan tren penurunan, Pemkot masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mencapai target nasional menekan persentase warga miskin hingga hanya 1 persen dari total penduduk.
Menurut data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), jumlah warga miskin di Palembang pada pertengahan 2024 masih mencapai 173 ribu orang, dengan penurunan sebesar 0,45 persen dari tahun sebelumnya. Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, menilai bahwa meskipun angka penurunan relatif kecil, hasil ini menandakan keberhasilan program Pemkot dalam mengurangi jumlah warga miskin.
“Penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti bahwa program-program pengentasan yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik. Kami akan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan hingga mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat,” ujar Ucok.
Sejak tahun 2010, angka kemiskinan di Palembang telah menunjukkan penurunan yang signifikan. Pada tahun tersebut, tercatat 15 persen dari total penduduk kota termasuk dalam kategori miskin, dengan jumlah mencapai 218,50 ribu orang. Upaya berkelanjutan dari Pemkot Palembang berhasil menurunkan angka tersebut menjadi 10,90 persen atau 180,67 ribu orang pada tahun 2019.
Namun, pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020 hingga 2021 menyebabkan peningkatan jumlah warga miskin kembali, mencapai 11,34 persen atau sekitar 194,12 ribu orang. Meskipun demikian, angka kemiskinan di Palembang tetap lebih rendah dibandingkan daerah-daerah lain di Sumsel, seperti Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Pagaralam, dan Banyuasin.
“Pencapaian Palembang yang berhasil menekan angka kemiskinan hingga satu digit merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Ke depannya, kami akan fokus pada upaya-upaya yang lebih strategis untuk memastikan keberlanjutan penurunan angka kemiskinan ini,” tambah Ucok. (Eps)
Komentar