Waspada Penyakit Parkinson

PALEMBANG- Penyakit Parkinson, sebuah gangguan progresif pada sistem saraf yang mempengaruhi gerakan, semakin menjadi perhatian serius di Indonesia.

Penyakit ini ditandai oleh gejala tremor, kekakuan otot, gerakan lambat, dan ketidakseimbangan postur, yang biasanya muncul secara bertahap dan memburuk seiring waktu

Spesialis Neurologi Subspesialis Epilepsi dan Neurofisiologi Klinis, dr. Theresia Christin mengatakan parkinson disebabkan oleh kerusakan sel-sel saraf di otak, terutama pada area yang disebut substantia nigra, yang berperan dalam produksi dopamin.

“Faktor usia juga menjadi salah satu penyebabnya, lalu ada juga pengaruh obatan-obatan obat antipsikotik, lalu dari sayuran yang mengandung pestisida dan juga dari cedera kepala bisa menjadi penyebabnya,” katanya, Sabtu (10/8/2024).

Terlebih lagi, Di Indonesia prevalensi Parkinson diperkirakan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit ini mempengaruhi sekitar 1-2% populasi yang berusia di atas 60 tahun.

“Di Palembang sendiri Parkinson cukup banyak, karena ini penyakit neurodegeneratif tidak bisa sembuh secara keseluruhan. Tetapi, dengan obat dan terapi dan juga operasi bisa memperbaiki gejala Parkinson,” katanya.

Sementara, Dr. dr. Rocksy Fransisca menambahkan bahwa saat ini juga sudah ada pengobatan Parkinson dengan operasi Deep Brain Stimulation (DBS) atau pemasangan cip di otak pasien.

“Cipnya sangat halus, seperti rambut manusia. Cip mengalirkan listrik dengan voltase, ampere, volt, dan kecepatan yang dapat diprogram untuk meningkatkan produksi dopamin di area otak pasien parkinson yang sebelumnya kurang produktif. Sebelum penanaman cip, pemrograman juga sudah diatur,” jelasnya.

Tidak semua yang orang dengan Parkinson dapat diambil tindakan DBS tersebut, karena ada kriteria-kriteria nya sendiri. Seperti, sudah mengalami Parkinson selama 4 tahun, saraf sudah tidak bisa merespon lagi padahal sudah konsumsi obat.

“Maka itu, perlu konsultasi dulu ke tim kedokteran RS SIloam dan akan dilakukan analisis serta pengambilan tindakan untuk oeprasi DBS, pemasangan cip ini bisa mengruangi efek Parkinson,” katanya.

Lanjutnya lagi, untuk biaya operasi ini sendiri dari kisaran harga Rp500 hingga Rp700 juta.

“Biayanya cukup mahal, juga efek sampingnya sangat minim,” tutupnya. (Eps)

Komentar